Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Letusan Tangkuban Parahu Bikin Lubang Baru di Kawah

Kompas.com - 05/10/2013, 15:29 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Letusan phreatik Gunung Tangkuban Parahu yang terjadi Sabtu (5/10/2013) pukul 06.21 WIB pagi tadi terbilang kecil. Namun, akibat letusan kecil tersebut, ternyata membuat lubang baru di dasar kawah ratu dengan diameter mencapai 10 meter.

"Sekarang ada lubang besar dengan diameter sekitar 10 meteran. Ini lubang baru," kata pejabat pelaksana bidang penyelidikan pengamatan gunung api PVMBG, Gede Swandika, saat ditemui di Pos pengamatan Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (5/10/2013).

Kendati demikian, lubang tersebut diakuinya tidak sebesar hasil letusan phreatik Gunung Tangkuban Parahu sebelumnya yang terjadi pada bulan Februari dan Maret 2013 lalu.

Pada letusan sebelumnya, kata Gede, di bulan Februari 2013 terbentuk lubang dengan diameter sebesar 20 meter. Sementara letusan terbesar di bulan Maret 2013, terbentuk lubang dengan diameter hingga 25 meter. "Tapi masih dalam komplek yang sama di kawah ratu. Seperti membentuk segitiga," bebernya.

Menurut Gede, letusan yang terjadi hari ini juga terbilang kecil, jauh lebih kecil dari letusan di bulan Februari dan Maret 2013 lalu. "Lebih besar pada bulan Maret karena produksi materialnya lebih banyak berisi pasir. Kalau sekarang hanya uap-uap air dan belerang," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Gunung Tangkuban Parahu yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang, Jawa Barat, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik berupa letusan phreatik pada Sabtu (5/10/2013) pukul 06.21 WIB pagi tadi.

Menurut keterangan dari Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana (PVMBG) M. Hendrasto, akibat letusan Gunung Tangkuban Perahu tersebut, PVMBG menaikan status Gunung wisata tersebut dari normal (level I) menjadi Waspada (level II). 

"Letusan terjadi pukul 06.21 WIB, kita menetapkan status Waspada pada pukul 06.30 WIB," kata Hendrasto, saat ditemui di Kantor PVMBG, Kota Bandung, Sabtu.

Letusan yang terjadi, kata Hendrasto, berupa sebaran abu vulkanik yang menyebar ke udara hingga radius 500 meter ke arah barat kawah pusat atau dikenal dengan kawah ratu. "Letusannya terjadi di Kawah Ratu," tegasnya.

Sebagai bentuk antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, PVMBG merekomendasikan Gunung Tangkuban Parahu ditutup dan tidak boleh didekati pengunjung sejauh radius 1,5 kilometer dari kawah ratu.

"Direkomendasikan untuk tutup sementara, tidak boleh ada pengunjung atau pedagang yang mendekat ke kawah," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com