Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20.200 Rumah di Bandung Barat Tidak Layak Huni

Kompas.com - 04/10/2013, 19:26 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
- Selama lima tahun terakhir, 7.800 unit rumah dari total 28.000 unit rumah tidak layak huni (RTLH) di 16 kecamatan di Kabupaten Bandung Barat telah direnovasi menjadi rumah layak huni. Artinya, masih ada 20.200 unit rumah yang belum layak huni.

Hal tersebut diungkapkan oleh Bupati Bandung Barat Abubakar saat menyerahkan bantuan tahap dua dana renovasi RTLH dari Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera), kepada 196 warga tiga kecamatan di Kabupaten Bandung Barat.

"Selama lima tahun kemarin, kami hanya mampu memperbaiki 7.800 RTLH. Dananya pun terbatas, hanya Rp 3,5 juta per unit," kata Abubakar di Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung Barat, Jumat (4/10/2013).

Abubakar menyatakan sangat bersyukur karena setiap tahun kabupaten yang dipimpinnya selalu mendapat jatah bantuan renovasi RTLH dari Kemenpera. "Bantuan RTLH ini sangat mengurangi beban kami untuk mengurangi RTLH di KBB," ujarnya.

Ia berharap, tahun depan Kabupaten Bandung Barat bisa mendapatkan bantuan lagi dengan jumlah yang lebih banyak. Menurut Abubakar, ada tiga kategori pemberian bantuan renovasi dan rehabilitasi RTLH dengan nilai bantuan yang berbeda. untuk rehabilitasi rumah dengan kerusakan ringan, diberikan sebesar Rp 3,5 juta per unit dari Pemkab Bandung Barat.

Untuk rehabilitasi RTLH dengan tingkat kerusakan sedang, Kemenpera memberikan bantuan Rp 7,5 juta per unit. Sementara untuk rehabilitasi RTLH dengan tingkat kerusakan berat, akan diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi sebesar Rp 13 juta.

"Untuk 2014 kita mengusulkan kepada Gubernur Jawa Barat agar plafonnya dinaikan menjadi Rp 15.000.000 per unit," ujarnya.

Sebelumnya Kemenpera memberikan bantuan renovasi rumah untuk 196 pemilik rumah tidak layak huni (RTLH) di tiga kecamatan di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (4/10/2013). Tiga kecamatan tersebut adalah Kecamatan Gununghalu, Cihampelas dan Padalarang.

Menurut Deputi Kemenpera Bidang Perumahan Swadaya Jamil Ansari, setiap pemilik RTLH akan diberi bantuan uang Rp 7,5 juta untuk memperbaiki rumah. "Uangnya akan diberikan dalam bentuk tabungan," kata Jamil saat ditemui seusai penyerahan bantuan di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Jumat.

Lebih lanjut Jamil mengatakan, dalam sosialisasi bantuan renovasi rumah dari Kemenpera tersebut tidak bisa dicairkan menjadi uang tunai. Nilai uang yang diberikan dalam bentuk tabungan di Bank Rakyat Indonesia (BRI) itu nantinya digunakan untuk membayar bahan-bahan baku material yang akan dibeli di toko bangunan.

Setelah penerima bantuan memilih bahan bangunan yang akan dibeli, kata Jamil, (BRI) akan langsung membayarkan ke toko bangunan tersebut. "Dalam waktu sepuluh hari dari sekarang, uang harus sudah dibelanjakan," tuturnya.

Penerima bantuan renovasi rumah juga tidak bisa langsung membeli bahan baku bangunan sekaligus, menurut Jamil, bantuan akan diberikan dalam dua tahap. Di tahap pertama akan diberikan jangka waktu 10 hari untuk membelanjakan.

Tahap kedua akan diberikan sebelum hari ke-30 setelah menerima bantuan. "Kalau sudah diambil dan tidak dibangun dalam 30 hari bahan bangunan akan diambil balik," ujar Jamil.

Sementara itu, total penerima bantuan renovasi RTLH di Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2013 ini berjumlah 1025 pemilik. Bantuan tersebut diserahkan dalam tiga tahap dengan rincian, tahap pertama sebanyak 300 pemilik telah diserahkan pada bulan Agustus 2013 lalu, tahap kedua sebanyak 196 pemilik diserahkan hari ini, dan bantuan tahap terakhir untuk 366 pemilik akan diserahkan di pengujung tahun 2013.

Jamil mengungkap, jumlah penerima bantuan renovasi rumah di Kabupaten Bandung Barat pada tahun ini menurun. Jika pada tahun 2013 ini jumlah penerima hanya 1.025 pemilik, pada tahun 2012 lalu jumlah justru lebih banyak yaitu 4.000 pemilik. "Tapi nilai bantuannya kita tinggikan. Jika tahun lalu nilainya hanya Rp. 6 juta, tahun ini kita berikan lebih besar Rp 7.500.000," bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com