Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

COP: Stop Kejahatan terhadap Orangutan!

Kompas.com - 04/10/2013, 15:57 WIB
Kontributor Samarinda, Yovanda Noni

Penulis


SAMARINDA, KOMPAS.com — Para relawan Centre for Orangutan Protection (COP) kembali menggelar kampanye perlindungan orangutan di kawasan simpang empat Lembuswana, Samarinda. Kampanye itu bertujuan untuk melindungi orangutan dari buruan manusia dan dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis.

Juru kampanye COP Kalimantan Timur (Kaltim) Ramadhani mengatakan, kampanye digelar bertepatan dengan perayaan World Animal Day pada Jumat (4/10/2013). Tujuan utama dari kampanye tersebut adalah mengajak masyarakat agar tidak menjadikan orangutan sebagai buruan atau alat pencetak uang.

"Masih banyak bisnis yang menggunakan orangutan, misalnya saja pertunjukan di kebun binatang," terangnya.

Tak hanya itu, lanjut dia, di Kaltim, orangutan banyak diburu dan dibunuh. Mereka terusir dari habitat asli lantaran hutan tempat mereka berlindung dijadikan lahan kelapa sawit.

"Orangutan tergusur dari habitat karena hutannya dibabat habis untuk membuka lahan kelapa sawit sehingga mereka harus menghabiskan sisa hidupnya dalam pusaran bisnis satwa liar yang berkedok lembaga konservasi," jelasnya.

Menurut Ramadhani, kekejaman manusia yang mengusir dan membantai orangutan adalah kejahatan yang harus dihentikan. Untuk itu, para pelaku bisnis kebun binatang dan taman safari seharusnya kembali ke jati dirinya sebagai lembaga konservasi ex situ yang mendukung konservasi in situ.

"Para pelaku bisnis harus menempatkan primata itu ke habitat aslinya, jangan menjadikan orangutan sebagai bisnis berkedok lembaga konservasi. Tapi, yang terjadi masih banyak kekejaman manusia pada orangutan sehingga mengacaukan persepsi masyarakat pada satwa liar," ujarnya.

Untuk itu, imbuh Ramadhani, mulai dari sekarang, masyarakat perlu disadarkan untuk tidak menjadikan orangutan sebagai alat pencari uang. Tidak hanya itu, masyarakat pun harus tahu bahwa pembantaian orangutan adalah kejahatan tindak pidana.

"Primata adalah hewan dilindungi, menyakitinya adalah kejahatan besar. Jika masyarakat masih mendukung kejahatan yang dilakukan pada orangutan, maka penderitaan primata tersebut tidak akan pernah berakhir," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com