Kepala Dinas Pariwisata Nunukan Petrus Kanisius, Jumat (4/10/2013) mengatakan, dari 150 tenda yang menyedot anggaran hingga Rp 1,3 miliar tersebut, sekira 50 tenda mengalami kerusakan.
“Kerugian kita 25 persen-lah dari anggaran. Kita berusaha tidak mempengaruhi, pembukaan tetap tanggal 8. Kita agak forsir nanti untuk pengerjaannya,” ujar Petrus.
Sebetulnya Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Nunukan telah memperingatkan masyarakat akan datangnya angin cylon tropis hingga pertengahan Oktober. Pesan disampaikan melalui siaran sejumlah radio lokal.
“Angin semalam itu 20 samapai 21 knot. Angin sekencang itu potesi merusak jika rumah warga tidak punya infrastruktur yang bagus. Apalagi tenda di ruang terbuka tidak diikat,” ujar Eko Trisantoro, prakirawan cuaca di BMKG Nunukan.
Demi mengantisipasi angin kencang dan hujan deras yang diperkirakan masih berpotensi terjadi hingga pertengahan Oktober, Petrus Kanisius mengatakan akan menyatukan tenda dan memasang pasak untuk menahan tenda.
“Kita tidak konsultasi dengan BMKG mengenai cuaca. Tapi namanya bulan di 'ber-ber' yang ada ini sudah imun kita. Dengan ritual-ritual, kita harapkan doa masyarakat agar alam bersahabat dengan kita,“ ujar Petrus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.