Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponsel Masuk Lapas DIY Diduga Ulah Oknum Petugas

Kompas.com - 03/10/2013, 20:11 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY menduga ada oknum petugas lapas yang terlibat memasukkan telepon seluler ke ruang tahanan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Pakem.

Seperti diketahui, dalam sidak yang dilakukan Senin (30/9/2013) lalu, petugas Lapas Narkotika Pakem, Sleman menemukan lima ponsel dililit kain yang disembunyikan di lubang angin sel Blok Bogenvil. Sidak yang dilakukan oleh 25 petugas lapas juga diwarnai aksi perlawanan puluhan napi. Akibatnya beberapa plat baja pintu sel mengalam kerusakan.

"Semestinya tidak ada Hp yang bisa terbang sendiri atau jalan sendiri ke dalam sel tahanan, berarti ada orang yang terlibat," ujar Ketua Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY, Budiharso, Kamis (3/9/2013).

Ia mengungkapkan, setiap pengunjung yang masuk ke Lapas harus melalui penggeledahan, kemudian di dalam, mereka juga tidak dipertemukan langsung dengan warga binaan.

"Bagi anggota yang masuk ke dalam pun sudah disiapkan tempat ponsel. Jadi kemungkinan ada orang dalam yang terlibat," tegasnya.

Terkait dugaan itu, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY mendesak agar Kanwil Kemenkumham DIY dan Kalapas Narkotika Pakem bisa bertindak tegas membersihkan Lapas dari oknum-oknum petugas yang kemungkinan terlibat.

"Kalapas Narkotika Pakem sudah bagus dan mau terbuka, hanya harus lebih tegas lagi kepada anak buahnya yang terbukti terlibat," ucapnya.

Budiharso berpendapat, ponsel yang ditemukan oleh tim sidak lapas kemarin, harus dilihat isinya. Selain itu, perlu diketahui siapa pemilik ponsel itu.

"Bila tidak sampai ke arah sana ya percuma saja. Bila diketahui pemiliknya, maka bisa ditelusuri lebih jauh lagi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com