Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMPN 15 PPU Miring karena Dikelilingi Tambang

Kompas.com - 03/10/2013, 17:25 WIB
Kontributor Samarinda, Yovanda Noni

Penulis


SAMARINDA, KOMPAS.com – Keadaan SMP Negeri 15 Gersik, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, makin mengkhawatirkan. Gedung sekolah ini tampak miring, karena tepat di sebelah kiri bawah sekolah tersebut terdapat galian tambang dan kubangan sisa galian.

Sejumlah orangtua murid sekolah tersebut, sudah pernah mengadukan masalah tersebut ke Dinas Pendidikan bahkan sampai DPRD PPU. Sayang pengaduan mereka tidak menunjukkan hasil menggembirakan. Sampai sekarang, tambang masih beroperasi mengelilingi SMPN 15.

Nur Halimah (37) misalnya, warga RT 5 Gersik ini selalu merasa khawatir melepas anaknya pergi sekolah setiap hari. Sebab, belakangan kondisi sekitar sekolah kerap longsor akibat aktivitas tambang batu bara.

“Sekolah itu sudah bertahun-tahun berdiri, tapi sampai sekarang kondisinya sama saja. bahkan sekolah sudah miring karena di setiap sisi sering longsor ke kubangan galian tambang,” jelasnya.

Selain itu kondisi tersebut, ternyata semua murid juga harus bersusah payah untuk menjangkau sekolah. Sebab jalan yang digunakan menuju sekolah juga digunakan untuk lintasan kendaraan tambang sekitarnya. Jalan tersebut tidak beraspal, sehingga jika hujan otomatis jalanan berlumpur dan tidak memungkinkan siswa untuk sekolah.

“Semua anak-anak harus berjalan kaki sepanjang 1 kilometer pada saat musim hujan, karena jalannya becek dan licin. Ditambah lagi, kondisi jalan yang menanjak dan berbatu-batu membuat siswa harus ke sekolah tiap pagi dengan menumpang mobil pikup sewaan kalau tidak becek,” imbuhnya.

Hal serupa diungkapkan Burhanuddin (41). Warga RT 10 Gersik ini tidak mengizinkan anaknya sekolah dengan kendaraan sendiri atau berjalan kaki. Dia lebih memilih mengantar jemput anaknya setiap hari, lantaran anaknya pernah hampir tertabrak mobil tambang.

“Kalau masalah longsor sudah pernah dibahas dulu ke DPRD PPU, tapi tidak ada perubahan sampai sekarang. Ya kalau tambang tidak dihentikan, kami mohon pemerintah mau memindahkan sekolah tersebut ke lokasi yang lebih aman,” harapnya.

Diketahui, pada tahun 2011 lalu, banyak orangtua murid mendatangi DPRD dan mengadukan hal serupa. Mereka juga mengadu ke Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Andi Singkeru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com