Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Batik, Pengusaha Bagi-bagi Batik Gratis

Kompas.com - 02/10/2013, 21:52 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com - Memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober, seorang pengusaha sekaligus pemerhati batik membagikan baju batik secara gratis kepada para sopir dan tukang parkir di ruas jalan utama di Kabupaten Magelang.
 
Awalnya para sopir dan tukang parkir yang ada di jalan raya Yogyakarta - Magelang itu terheran-heran, karena tiba-tiba ada orang memberikan kemeja batik warna cerah secara cuma-cuma. Aksi itu pun tak ayal mengundang perhatian bagi pengguna jalan lainnya.
 
Ahmad Majidun, pengusaha dan pemerhati batik itu mengaku aksi itu  spontan sebagai upaya untuk melestarikan salah satu warisan budaya bangsa sekaligus meningkatkan kecintaan batik kepada generasi muda.
 
"Aksi ini sebagai apresiasi saya terhadap hari batik nasional, dengan harapan batik lebih memasyarakat," ujar Majidun di sela-sela aksi, Rabu (2/10/2013).
 
Majidun sendiri menggeluti dunia batik tradisional sejak setahun belakangan ini. Sebagai generasi muda, Majidun ingin menularakan kecintaannya pada batik kepada masyarakat luas.
 
"Jangan sampai Unesco sudah mengakui, namun masyarakatnya sendiri malah tidak paham," kata mantan Ketua KPU Kabupaten Magelang ini.
 
Majidun menjelaskan, bicara tentang batik, pasti bicara juga tentang etimologinya. Batik, berasal dari kata ‘mbabar nitik’ atau kemudian disingkat  batik.

Kedua kata ini bermakna menorehkan titik. Artinya, kegiatan membatik sama dengan menorehkan atau melontarkan titik demi titik pada selembar kain berwarna putih sebagai dasarannya.
 
"Mari kita eksplor desainnya, eksplor pewarnaannnya karena Indonesia kaya akan warna alami. Jadikan batik lebih funky sehingga generasi muda menyukainya," ucap Majidun.
 
Muhtarom, salah satu sopir angkudes mengaku awalnya tidak tahu jika tanggal 2 Oktober adalah Hari Batik Nasional. Dia pun tidak menyangka akan diberi kemeja batik gratis.
 
"Kaget kok tiba-tiba diberi baju batik, tapi senang karena gratis, Alhamdulillah," ujar Muhtarom tersenyum.
 
Muhtarom sendiri mengaku punya beberapa baju batik di rumahnya. Ia sering pakai selain untuk acara resmi tapi juga acara santai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com