Informasi Razia Bocor, Pekerja Tambang Ilegal Kabur

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sedikitnya sepuluh unit mesin Dong Feng dimusnahkan aparat di dua titik yang berbeda. Selain itu, pipa, selang, serta peralatan tambang lainnya juga turut dimusnakan. Tidak terlihat adanya aktivitas para pekerja, karena diduga sudah melarikan diri menghindari aparat.

Kepala Bagian Ops Polres Singkawang, Kompol Bastian mengakui, dalam operasi penertiban tersebut, aparat gagal menangkap para pekerja tambang emas maupun pemilik modal. Informasi penertiban diduga bocor di tengah jalan pada saat aparat bergerak menuju lokasi.

Sebelum menuju lokasi penertiban, aparat sempat singgah terlebih dahulu di kantor Kelurahan Sanggau Kulur. Informasi yang diperoleh, aparat sempat kebingungan karena warga yang menjadi informan tidak berada di lokasi. Kondisi tersebut sempat membingungkan aparat menuju lokasi tambang emas yang dibagi menjadi dua titik penertiban.

“Informan kita tidak berani muncul, mungkin takut diamuk oleh warga, jadi kita sempat bingung. Bisa jadi operasi ini bocor sewaktu kita berada di kantor Lurah tadi. Atau mungkin waktu melihat konvoi kendaraan, ada yang menghubungi para pekerja," ujar Bastian, Selasa (1/10/2013).

Operasi penertiban pun hanya menemukan lokasi tambang emas yang kosong. Namun terlihat bekas jejak kaki para pekerja sesaat sebelum mereka meninggalkan lokasi tambang. Beberapa aparat bersenjata lengkap kemudian menyisir lokasi yang berdekatan dengan rumah warga tersebut.

“Info terakhir tadi sebelum berangkat, mereka sudah mulai bekerja. Kemungkinan mereka lari ke hutan sewaktu kita datang. Jejak kaki mereka sepertinya masih baru. Kemudian mesin Dom Feng juga sepertinya sudah siap beroperasi," ujar Bastian.

Kendati demikian, Polres Singkawang tetap berkomitmen untuk menuntaskan aktivitas pertambangan tanpa izin di Singkawang. Polisi terus menyelidiki dan mencari pemilik modal tambang ilegal dan berkomitmen untuk menertibkan lokasi tambang ilegal lainnya.