Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilfrida Soik di Mata Sahabat dan Kerabat

Kompas.com - 01/10/2013, 16:34 WIB

ATAMBUA, KOMPAS.com - Di mata sahabat dan kerabatnya, Wilfrida Soik, tenaga kerja Indonesia (TKI) yang terancam hukuman mati di Malaysia, adalah gadis yang bersahaja, santun, dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan masyarakat sekitar.

"Dia adalah sosok seorang gadis yang pendiam dan penuh sahaja. Dia bukan sosok seorang penjahat, tetapi sangat menghargai orang lain," kata Merlinda Berelaka, salah seorang sahabat Wilfrida kepada Antara, Selasa (1/10/2013).

Keluarga Wilfrida, menurut Merlinda, termasuk tokoh dalam masyarakat di kampungnya, Dusun Kolo Ulun, Desa Faturika, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.

"Ayahnya adalah seorang penjaga rumah adat di desa ini. Agaknya sedikit sulit diterima jika putri dari Rikardus Mau dan Maria Kolo itu dituduh membunuh majikannya sampai harus menjalani hukuman mati," ujar Merlinda.

Kalau perempuan yang lahir 12 Oktober 1993 itu sampai dituduh membunuh majikannya, Merlinda melanjutkan, berarti ada suatu sebab yang membuat dia tidak bisa menyelesaikan masalah dengan kata-kata.

Gebriel Taek, seorang warga Desa Faturika, juga mengatakan hal senada. "Wilfrida berasal dari sebuah keluarga sederhana yang sangat menghormati adat istiadat dan agama, sehingga tidak mungkin dia sampai melakukan tindakan sejahat itu," ujarnya.

"Kami, warga di kampung ini, sangat menghormati adat istiadat dan agama, sehingga sopan santun dan saling menghormati satu sama lain sudah menjadi standar hidup bermasyarakat di kampung ini," tambahnya.

Saat dihubungi secara terpisah, Bupati Belu Joachim Lopez menyatakan prihatin dengan nasib satu warganya yang kini sedang menanti vonis pengadilan di Malaysia karena dituduh membunuh majikannya. "Saya hanya bisa membantunya dalam doa," katanya.

"Saya berharap ada sebuah jalan terbaik yang diberikan Tuhan kepada Wilfrida dalam menghadapi ancaman hukuman tersebut," ujarnya.

Dia berharap upaya dari semua pihak di tingkat daerah maupun nasional untuk memperjuangkan nasib Wilfrida Soik bisa membuahkan hasil.

"Diharapkan bisa menjadi bagian dari pertimbangan majelis hakim," demikian Bupati Joachim Lopez.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com