Selain lomba memasang puzzle, murid-murid PAUD juga menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Kepala sekolah PAUD Cerdas, Fatmawati menjelaskan, lomba memasang puzzle berbentuk Pancasila adalah salah satu cara mengenalkan jiwa nasionalisme kepada anak-anak.
"Anak-anak harus sejak dini diajarkan mengenal lambang negara. Lalu juga dijelaskan bagaimana mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Yang terpenting adalah bagaimana mereka mencintai negaranya," jelasnya.
Fatmawati menjelaskan dari 187 murid PAUD, ada 18 murid yang berkebutuhan khusus yang ikut memperingati Hari Kesaktian Pancasila.
"Mereka yang kebutuhan khusus itu ada yang autis, tuna grahita, tuna rungu, tuna ganda dan lain-lain. Dan mereka juga bergabung bersama murid-murid yang normal untuk bermain puzzle Pancasila," tegasnya.
Selain lomba memasang puzzle Pancasila, para wali murid juga meramaikan acara tersebut dengan membuat kreasi dari lima macam buah. "Sengaja kami memilih angka lima karena Pancasila ada lima. Dan juga mengenalkan macam-macam jenis buah dan warna kepada anak-anak," ujarnya.
Sumiati, salah satu wali murid mengatakan ia senang anaknya bisa mengikuti kegiatan tersebut. "Sudah beberapa hari anak saya yang usianya lima tahun menghapal pancasila dan nyanyi lagu Garuda Pancasila. Belum lagi tanya terus lambang-lambang pancasila. Ini salah satu cara untuk mengajarkan anak-anak mengenal sejarah", katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.