Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala dan Tangan Bayi Putus, Petugas Puskesmas Diperiksa

Kompas.com - 30/09/2013, 22:12 WIB
Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin

Penulis


PINRANG, KOMPAS.com - Lima orang petugas puskesmas Desa Bunging, Kabupaten Pinrang diperiksa selama 5 jam oleh penyidik Reskrim Polres Pinrang, Sulawesi Selatan, Senin siang hingga sore (30/09/2013). Pemeriksaan tersebut terkait kasus kelahiran seorang bayi dengan kepala dan tangan bayi terputus dari badan.

“Berdasarkan laporan keluarga korban soal dugaan palpraktek yang dilakukan pihak Puskesmas Desa Bungin, Kabupaten Pinrang, karena mengakibatkan kepala dan tangan bayi terlepas saat proses persalinan,” jelas Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Abdul Karim saat ditanya wartawan tujuan pemeriksaan 5 petugas medis, di ruang kerjanya, Senin.

Mereka yang diperiksa polisi antara lain Kepala Puskesmas dr NS dan empat petugas, yakni bidan FA, bidan M, bidan SN, dan perawat SM. Kelimanya diperiksa secara bersamaan.

Abdul Karim menjelaskan, kelima petugas puskesmas ini diintrogasi seputar kejadian terlepasnya bagian tubuh bayi sebelum dirujuk ke RSU Lasinrang. “Menurut pengakuan perawat yang diperiksa, kepala bayi memang terlepas saat persalinan di Puskesmas Desa Bunging, namun sang bayi sudah tidak bernyawa di dalam kandungan," jelas Karim.

Polisi masih mendalami kasus ini, apakah ada unsur pidana atau tidak. Setelah diperiksa, sejumlah petugas puskesmas tersebut enggan disorot kamera wartawan televisi. Bahkan kepala puskesmas enggen keluar dari ruang penyidik karena takut terkena sorotan kamera wartawan.

Kepala dan tangan terlepas

Diberitakan sebelumnya, foto kepala dan tangan seorang bayi yang terlepas dari badannya seusai persalinan oleh perawat dan dokter di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, beredar di masyarakat. Foto-foto yang beredar melalui ponsel warga itu sangat meresahkan warga Kabupaten Pinrang.

"Mulai kemarin foto-foto bayi terlepas kepala dan tangannya beredar. Hingga kini keluarga korban masih enggan berkomentar," ujar Rasie, warga Pinrang, sambil menunjukkan foto bayi malang tersebut.

Diduga, bayi tersebut korban malapraktik saat persalinan. Salah seorang warga yang mengaku kerabat orangtua bayi, Agustina, menjelaskan, bayi tersebut dilahirkan dari saudaranya bernama Nurwahida. Awalnya, kata Agustina, Nurwahida dirawat di Puskesmas Desa Bunging, Kabupaten Pinrang.

"Menurut penuturan kemenakan saya, yakni Nurwahida, ibu dari bayi ini, awalnya ia dirawat di Puskesmas Desa Bunging. Namun, pihak puskesmas merujuk ke RSUD Lasinrang," ujar Agustina di RSUD Lasinrang sambil menunjukkan foto bayi, Jumat (27/9/2013).

Agustina menuding adanya malapraktik yang dilakukan tim medis RSUD Lasinrang dan puskesmas. Dia berharap adanya kejelasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas karena hingga kini orangtua dan beberapa anggota keluarga belum melihat kondisi bayi hingga dikebumikan.

Sementara itu, sejumlah wartawan media cetak dan elektronik Kabupaten Pinrang mendatangi RSUD Lasinrang, Kelurahan Maccara Walie, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, untuk memastikan kebenarannya.

Di RSUD Lasinrang, Nurwahida dan suaminya, Hamsah, dikabarkan masih trauma, dan enggan keluar dari Ruang Asoka RSUD Lasinrang, tempat ibu bayi dirawat. Hingga kini, sejumlah wartawan masih kesulitan mewawancarai Nurwahida. Suasana RSUD Lasinrang pun sepi dan tidak ada satu pun dokter yang bisa ditemui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com