Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 5 Tahun Diperkosa hingga Tewas di Kediri

Kompas.com - 30/09/2013, 19:40 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis


KEDIRI, KOMPAS.com — Penyebab kematian UN (5), bocah perempuan asal Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, akhirnya terungkap. Kematiannya lantaran menjadi korban pemerkosaan oleh MS (31), tetangganya sendiri yang diduga mengidap pedofilia.

Peristiwa yang menimpa putri pasangan SFN dan MJK itu terjadi pada akhir Agustus kemarin. Jasadnya ditemukan tanpa nyawa di antara rerimbunan pohon bambu yang terletak tak jauh dari rumah orangtuanya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri Ajun Komisaris Edi Herwiyanto mengatakan, setelah adanya temuan mayat itu, pihaknya segera menindaklanjuti dengan penyelidikan. Pada saat yang bersamaan, seorang anggota polisi yang berdomisili di kampung halaman korban mendengar pengakuan dari seorang pria bernama MS yang berkaitan dengan kematian UN.

Dari pengakuan MS itu, pihaknya kemudian melakukan pendalaman penyelidikan serta memeriksakan kondisi kejiwaan MS kepada psikiater. Rekonstruksi peristiwa itu juga dilakukan untuk memperjelas gambaran kasus itu.

"Dari pemeriksaan psikiater, tersangka tidak bisa disebut menderita gangguan kejiwaan, ada hasilnya. Hanya saja, kita duga mengalami gangguan seksual, pedofilia," kata Herwiyanto pada para wartawan saat gelar kasus di Mapolres Kediri, Senin (30/9/2013).

Pengakuan tersangka, lanjut Herwiyanto, diperiksa silang dengan hasil otopsi korban yang dikeluarkan oleh tim medis. Hasil visum itu menerangkan adanya kerusakan pada organ vital korban.

"Kita masih menunggu penyebab pasti kematiannya karena sengaja dibunuh atau apa. Keterangan dokter, meninggalnya korban karena kekurangan oksigen. Kita masih menunggu hasil otopsi resminya," katanya.

Sementara modus yang digunakan tersangka, Herwiyanto menuturkan, dilakukan dengan cara membopong korban dari rumah, lalu dibawa ke kebun yang terletak sekitar 50 meter di belakang rumah korban. Saat itu, situasi rumah sedang sepi dan korban sedang bermain seorang diri.

Di tempat itulah tersangka melakukan aksi bejatnya. Tersangka membekap mulut korban hingga membuatnya terkulai tak berdaya karena tak bisa bernapas. Setelah melampiaskan nafsunya, korban kembali dibopong menuju pedalaman kebun, lalu dibiarkan tergeletak begitu saja hingga jasadnya ditemukan oleh penduduk.

Kini, tersangka masih mendekam di tahanan Mapolres Kediri sambil menunggu selesainya berkas pemeriksaan, sebelum dilimpahkan ke kejaksaan. Tersangka akan dikenakan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Sebelumnya diberitakan, UN ditemukan tewas di rimbunan pohon bambu dekat sungai yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, Kamis (29/8/2013). Jasadnya ditemukan setelah orangtuanya dan dibantu warga sekitar melakukan pencarian. Pencarian dilakukan karena korban tidak pulang ke rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com