"Saya hampir kena dengan lemparan batu, beruntung bisa menghindar," ujar wartawan Trans7, Michelle Dejongker.
Selain dilempari dengan batu, warga juga meneriaki wartawan untuk keluar dari pulau tersebut. Bahkan ketika wartawan ingin mengonfirmasi ke pihak perusahaan, warga yang mendukung tambang, menghadang dengan bawa parang, kayu serta mengancam akan mengambil tindakan jika wartawan nekat mendekat.
Melihat situasi yang tidak kondusif, wartawan lalu memilih mundur dan tidak jadi meminta konfirmasi ke pihak perusahaan. "Kita cari aman saja, kelihatan mereka sangat marah dengan kehadiran wartawan di sini," ujar fotografer Antara, Fiqman Sunandar.
Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, warga yang berada di Pulau Bangka menolak rencana penambangan biji besi di pulau yang eksotis tersebut. Sebuah perusahaan asal Cina, PTM Mikgro Metal Perdana (MMP) telah diberi izin oleh pemerintah Minahasa Utara dan pemerintah Sulut untuk melakukan eksplorasi biji besi di pulau Bangka.
Tadi pagi, sebuah alat bor akan diturunkan di pantai Desa Kahuku sebagai awal dari dimulainya eksplorasi. Warga yang menolak mencegah alat bor tersebut diturunkan. Mereka mengancam akan membakarnya. Namun sebagian warga yang mendukung ikut mengawal alat tersebut. Kedua kubu pun saling berhadap-hadapan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.