Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Bosan Tokoh Lama, Rakyat Akan Pilih Jokowi

Kompas.com - 27/09/2013, 20:22 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAS.com
- Pengamat politik di Bengkulu, Ikrar Nusa Bakti menyebutkan jika Jokowi ikut serta dalam pencalonan presiden mendatang, maka dapat dipastikan angka golput akan menurun karena golput lahir dari ketidakpercayaan masyarakat pada kandidat.

Menurutnya, pada prinsipnya rakyat percaya dan meyakini bahwa Jokowi akan dapat menyelesaikan persoalan negara secara baik dan cepat.

“Rakyat juga telah lelah dan bosan dengan tokoh-tokoh lama, ada istilah elu lagi, elu lagi. Dengan munculnya Jokowi sebagai tokoh baru, harapan dan kepercayaan akan menjadi motivasi tersendiri bagi rakyat untuk ikut dalam menentukan siapa yang berhak menjadi presiden,” kata Ikrar.

Pernyataan ini disampaikan Ikrar dalam sebuah talkshow yang digelar Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerjasama dengan Pemprov Bengkulu bertemakan “Pemilu 2014 dan Konsolidasi Demokrasi”, Jumat (27/09/2013).

Dalam diskusi itu terungkap bahwa pada pelaksanaan Pemilu Presiden 2009, jumlah warga yang tidak menggunakan hak pilihnya alias golput sebesar 49.677.776 atau 29 persen dari total pemilih 171.265.442 orang. Jumlah tersebut secara resmi juga dimaktubkan dalam surat penetapan KPU mengenai perolehan suara nasional pemilu legislatif.

Jumlah angka golput yang mendekati angka 30 persen itu tergolong besar, meskipun masih lebih kecil dari hasil survei yang memprediksi angka golput bisa mencapai 40 persen. Sementara total suara sah 104.099.785, dan suara tidak sah 17.488.581.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com