Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Ayam Rp 70.000, Omzet Pedagang Anjlok

Kompas.com - 27/09/2013, 20:07 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Harga ayam di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, meloncak tiga kali dalam sebulan hingga menembus level harga tertinggi Rp 70.000 per ekor. Kenaikan harga ayam itu tak hanya dikeluhkan konsumen, tetapi juga para penjual daging ayam. Omzet mereka turun drastis dari biasanya bisa menjual 200 ekor per hari, kini hanya puluhan ekor.

Misalnya yang dialami pedagang ayam di Pasar Sentral Pekkabata, Polewali Mandar. Berdasarkan pantauan Kompas,com, Jumat (29/9/2013), suasana pasar tampak sepi dari biasanya sejak tiga pekan terakhir. Hanya ada satu atau dua warga yang datang membeli ayam, itu pun jumlahnya bisa sedikit. Padahal sebelumnya, pusat penjualan ayam potong dan ayam ras ini selalau ramai dikunjungi warga yang ingin berbelanja kebutuhan ayam, baik dikonsumsi sendiri maupun untuk hajatan atau pesta pengantin.

"Pembeli sepi dan bisa dihutung jari. Sebetulnya kita juga tak menghendaki harga ayam mahal karena pembeli pasti kurang, tetapi kita tak mungkin menjual merah karena dari distributor harganya sudah tinggi,” ujar H Muhammad Ramli, salah seorang pedagang ayam di Pasar Pekkabata, Jumat.

Menurut Ramli, sejak beberapa pekan terakhir, harga ayam potong di Polewali Mandar terus melonjak beberapa kali dalam sebulan. Semula, harga ayam dijual pedagang Rp 35.000 per ekor, kini menjadi Rp 40.000 lebih per ekor. Sebelum menembus harga Rp 70.000 per ekor, ayam potong sempat dijual pedagang di kisaran Rp 50.000 hingga Rp 60.000 per ekor.

Sepih pembeli, kata Ramli, tidak hanya menurunkan omzet pedagang, tetapi juga menambah biaya pemeliharaan berupa tambahan biaya pakan dan obat-obatan lainnya selama dalam pemeliharaan di kandang sebelum laku terjual ke konsumen. Dengan demikian, lanjut Ramli, makin lama tak laku, kerugian pedagang makin bertambah. Jika seekor ayam dihitung menghabiskan biaya pakan Rp 3.000, bisa dibayangkan berapa ratus ribu biaya tambahan pakan yang harus ditanggung pedagang selama berhari-hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com