Menurut Bayu, air susu ibu lebih baik dari susu formula yang saat ini masih diberikan oleh pihak RSHS. Selain itu, pemberian ASI dapat mempercepat pemulihan kondisi Ginan yang saat ini masih mendapat perawatan intensif di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSHS Bandung.
"Kalau ASI itu susu alami, meningkatkan daya tahan tubuh dan mudah diserap tubuh dan gizinya juga cukup sehingga penyembuhan bisa lebih cepat karena mengandung banyak antibodi," tutur Bayu saat ditemui di ruangannya, Jumat (27/9/2013).
Kendati demikian, ASI masih tetap akan diberikan kepada Ginan melalui selang sonde. Pasalnya, Ginan belum memiliki kemampuan untuk menelan dan mengisap ASI secara langsung karena rahang bawah Ginan tidak bisa menutup setelah bayi parasit dilepaskan dari dalam mulutnya.
"Boleh langsung, asal sudah berfungsi refleks menelan dan mengisapnya. Kita akan coba lakukan tes layak atau tidaknya agar bisa tumbuh berkembang selayaknya anak bayi," terangnya.
Sementara itu, ayah dari bayi kembar parasit, Aep Supriatna, mengatakan, istrinya, Yani Mulyani diminta oleh dokter untuk memberikan ASI kepada Ginan setiap hari. Namun, dokter meminta Yani memasukan ASI ke dalam botol agar mudah diberikan melalui selang.
"Dokter meminta ASI, nanti dimasukin botol dan dibawa kesini (RSHS). Mungkin nanti sore akan diantar," ujar Aep.
---
Informasi penyaluran bantuan untuk Keluarga Ginan Septian Nugraha dapat menghubungi e-mail: redaksikcm@kompas.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.