Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita Tewas dalam Kebakaran Saat Orangtua Pergi Beli Nasi Goreng

Kompas.com - 27/09/2013, 04:30 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Si jago merah melalap habis rumah kontrakan di Jalan Indrayasa, Gg Sawargi, Kelurahan Cibaduyut, Kecamatan Bojong Loa Kidul, RT 01 RW 06, Bandung, Jawa Barat, Kamis (26/9/2013) malam. Akibat kebakaran ini, seorang balita tewas karena terkunci di dalam kamar yang turut terbakar.

"Anak itu sedang tidur saat api muncul dan mulai membesar," kata Kapolsek Bojong Loa Kidul Ajun Komisaris Polisi Gotam Hidayat saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (27/9/2013) dini hari. Pintu kamar tempat anak berinisial RS itu tidur dikunci karena kedua orangtuanya sedang keluar rumah untuk membeli nasi goreng. RS adalah anak pasangan Asep Kurnia (32) dan Irma (30).

"Jadi, anak itu (kalaupun terbangun) tak bisa keluar. Warga juga awalnya tak tahu ada anak di dalam kamar," kata Gotam. Warga baru tahu RS masih berada di dalam kamar ketika api sudah telanjur besar.

Berdasarkan keterangan warga setempat, Eri (32), para tetangga sudah mencoba mendobrak pintu kamar yang terbakar saat diketahui RS masih ada di dalam. Namun, upaya tersebut gagal karena justru atap kayu di bagian dalam yang sudah membara terbakar runtuh menimpa RS.

Kebakaran tidak bisa segera dipadamkan warga karena rumah kontrakan itu berjauhan dengan sumber air. Pada saat yang sama, angin sedang bertiup kencang sehingga bilik berbahan bambu tersebut semakin cepat diamuk api.

Gotam mengatakan, di lokasi yang terbakar, ada lima kamar dan tak banyak orang di sana. Menurut dia, api pertama kali diketahui sekitar pukul 22.30 WIB. Delapan unit mobil pemadam kebakaran dari Kota Bandung dikerahkan untuk memadamkan api. Menjelang tengah malam, api baru bisa dipadamkan, tetapi sudah tak ada yang tersisa.

"Kedua orangtua (RS) tidak tahu ada kebakaran. Mereka baru pulang saat api sudah padam," kata Eri. Begitu tahu anak RS menjadi korban dalam kebakaran ini, tutur dia, Asep dan Irma pun histeris.

Jasad RS semula hendak dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, untuk divisum. Namun, keluarga menolak. Akhirnya, jasad RS dibawa ke rumah kerabat yang berada tak jauh dari lokasi kebakaran. Sampai saat ini, penyebab kebakaran belum diketahui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com