"Kalau begini terus, kelangkaan daging ayam bisa terjadi saat perayaan Idul Adha. Sebab, pemerintah cuek mengatasi masalah tersebut. Buktinya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Peternakan tidak pernah datang melihat kondisi di 80 penyalur daging ayam yang tergabung dalam P2AP," katanya.
Gatot menambahkan, para penyalur daging ayam pusing mencari stok di perusahaan kemitraan di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros hingga di Kabupaten Pangkep. Stok daging ayam saat ini tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Makassar.
"Biasanya kita dapat 800 ekor per hari, tapi sekarang hanya dijatah 300 ekor. Jadi kalau kita ngambilnya di Kabupaten Pangkep dengan jumlah sedikit, penyalur bisa rugi di ongkos. Tentunya hal itu mempengaruhi harga pasaran daging ayam," tambahnya.
Dengan begitu, lanjut Gatot, pemerintah dituntut melakukan pengawasan. Sebab, diindikasikan ada permainan di tingkat perusahaan kemitraan. "Jadi teman-teman di P2AP tuntut dalam aksi mogok ini pengawasan dari pemerintah. Ada indikasi permainan di tingkat kemitraan, sebab kami cuma dapat jatah daging ayam setiap hari Senin dan Kamis saja," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.