Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disiplinkan Warga Bandung, Ridwan Kamil Gandeng TNI-Polri

Kompas.com - 25/09/2013, 20:51 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
- Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil membentuk program Gerakan Disiplin Nasional (GDN) untuk menjadikan Kota Bandung yang disiplin. Menurutnya, untuk program ini, Pemerintah Kota Bandung menggandeng beberapa institusi seperti TNI, Polri, Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (Diskar), serta siswa-siswi Pramuka.

"Kita bentuk gerakan disiplin ini untuk mengubah perilaku ketidakdisiplinan warga Bandung menjadi disiplin," kata Ridwan Kamil kepada wartawan seusai melakukan rapat koordinasi GDN dengan seluruh instansi, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Bandung, Rabu (25/9/2013) sore.

Gerakan disiplin ini, kata Ridwan, salah satunya akan terfokus pada kedisiplinan lalu lintas, sehingga kemacetan di Bandung akan terhindarkan. Selain itu, pihaknya juga akan mendisplinkan pedagang kaki lima (PKL) yang masih saja membandel dan menyebabkan kemacetan lalu lintas. "Jadi mereka akan kita arahkan, kita bimbing untuk berperilaku disiplin," katanya.

Kemudian, lanjut Wali Kota, anak-anak jalanan, pengamen, dan gembel juga akan terkena tindakan gerakan disiplin. "Kemarin ada laporan, ada anak punk yang mengamen, tetapi ngamennya mengancam keselamatan orang, terutama perempuan," ujarnya.

Peluncuran GDN ini akan dilakukan Jumat (27/9/2013) lusa dengan menggelar pasukan yang terdiri dari TNI, Polri, Dishub dan anak-anak Pramuka. "Jadi, semua masalah terkait gangguan kedisiplinan, keamanan, kenyamanan yang ada di jalan, akan ada tim gabungan yang akan menanganinya," tegasnya. Ridwan berharap warga kota Bandung ikut membantu kelancaran program ini.

Menurutnya, program GDN tidak hanya dilakukan kali ini saja, tetapi akan menjadi program jangka panjang sampai lima tahun mendatang. "Mungkin 100 hari pertama lebih intens, tetapi setelah itu tidak akan berhenti. Jadi bukan hanya gerakan awal saja, tetapi akan menjadi gerakan yang panjang," katanya.

"Mudah-mudahan, program ini akan mengubah perilaku masayarat untuk selalu disiplin," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com