Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter RSHS Dalami Bayi Kembar Parasit karena Kasusnya Langka

Kompas.com - 25/09/2013, 19:08 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com - Kasus kelahiran bayi kembar siam conjoined twin parasitic atau kembar parasit yang dialami oleh bayi bernama Ginan Septian Nugraha sepertinya menjadi salah satu sejarah untuk dunia kedokteran Indonesia. Untuk itu, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung akan meneliti lebih lanjut struktur organ yang terdapat di dalam bayi parasit yang sudah terpisah dari bayi yang sehat.

"Setelah terlepas, kita akan identifikasi kembali jaringan lain di dalamnya (bayi parasit)," kata dokter spesialis bedah anak RSHS Bandung, dr Dicky Drajat.

Dari hasil penelitian sementara, meski bayi parasit tersebut dapat dikatakan sebagai kembaran dari bayi Ginan yang terlahir sempurna, namun Dicky menyebut bayi tersebut sebagai tumor dengan jenis epignathus teratoma. Ia menjelaskan, epignathus teratoma adalah kembar parasit yang terlahir tidak sempurna baik organ tubuh luar maupun dalam.

Karena organ-organ dalam yang dimiliki bayi parasit itu tidak utuh, maka tubuh yang mengalami deformitas (perubahan bentuk) tersebut mau tidak mau mengandalkan nutrisi-nutrisi dan juga hasil produksi organ-organ bayi yang sempurna atau sebagai inang.

Dicky melanjutkan, penyebutan "bayi parasit" banyak mendapat penolakan dari ahli medis. Mereka yang menolak merasa lebih tepat jika organisme tidak sempurna itu disebut sebagai tumor. Selain itu, karena tumor tersebut keluar ataupun berada di dalam mulut, maka tumor tersebut disebut epignathus.

"Teratoma itu berasal dari bakal sel yang nantinya akan menjadi rambut, tulang, usus dan lain- lain. Pada benjolan tumor ini (bayi parasit) kami menemukan struktur jaringan normal seperti yang ada pada manusia seperti usus, dua testis dan dua penis lengkap dengan stratum (kulit) menyerupai manusia. Selain itu juga ada tulang panggul dan dua anggota bagian bawah walaupun kelainan bentuk," bebernya.

Sementara jika dilihat dari luar, bayi tidak sempurna tersebut memiliki tiga kaki, dua di antaranya memiliki 8 jari dan 4 jari. Selain kaki, terdapat pula satu bagian menyerupai lengan yang memiliki 4 jari.

"Di bagian perut juga terdapat usus buntu karena tidak ada anus. Ujung usus justru menyambung dengan kandung kemih, jadi kalau dipijat bisa keluar dari penis," tuturnya.

Jika mengikuti teori kelahiran kembar, sambung Dicky, boleh jadi bayi Ginan ini sebenarnya adalah kembar tiga. Namun sayang, proses pembelahan saat di dalam kandungan tidak sempurna dan akhirnya menjadi parasit karena bergantung hidup pada inangnya. "Bisa juga sebenarnya adalah kembar tapi tidak sama," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com