Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

144 Karung Gula Ilegal Asal Malaysia Dimusnahkan

Kompas.com - 25/09/2013, 18:30 WIB
Kontributor Singkawang, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis


SINGKAWANG, KOMPAS.com - Jajaran Polres Singkawang memusnahkan gula pasir ilegal asal Malaysia di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Singkawang, Kalimantan Barat, Rabu (25/9/2013). Gula ilegal yang dimusnahkan berjumlah 144 karung.

Pemusnahan secara permanen tersebut dilakukan oleh Polres Singkawang bersama perwakilan dari Rupbasan. Proses pemusnahan dilakukan dengan cara disiram air.

Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Isbullah menjelaskan, gula ilegal tersebut merupakan hasil tangkapan tahun 2011 dan 2012. Pemusnahan dilakukan setelah pihaknya berkoordinasi dengan Pengadilan Negeri Singkawang.

“Memang harus dimusnahkan, apapun alasannya tetap harus dimusnahkan, karena sudah lama. Yang baru kita dapatkan kemarin belum dimusnahkan, karena masih dalam proses. Prosesnya pun bertahap, setelah proses peradilan, barang bukti seperti ini baru dimusnahkan," ujar Isbullah.

Menurutnya, kondisi gula ilegal sudah tidak layak dikinsumsi. Selain sudah berwarna hitam, juga sudah mulai mencair. Isbullah menuturkan, jika tidak segera dimusnahkan, gula yang sudah mencair bisa menyebabkan pencemaran lingkungan.

Seperti diketahui, Singkawang merupakan jalur sutra untuk menyelundupkan barang-barang ilegal dari Malaysia. Jalur sebelah utara merupakan lintasan dari Kabupaten Sambas, sedangkan jalur timur dari Kabupaten Bengkayang. Kedua kabupaten tersebut wilayahnya memang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

“Ini merupakan komitmen Polres Singkawang dalam pengamanan dan pengawasan, sesuai pola kita untuk terus melakukan pemantauan. Karena Singkawang merupakan lintasan dari Sambas dan Bengkayang yang berbatasan langsung dengan Malaysia," tandas Isbullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com