Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Ayam Langka, Penyalur di Makassar Mogok

Kompas.com - 25/09/2013, 10:18 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Ketika masalah kelangkaan kedelai belum juga teratasi, daging ayam pun kini sulit ditemukan di Makassar. Kelangkaan daging ayam ini membuat para penyalur mogok dan menutup tempat usahanya.

Puluhan penyalur ayam potong di Jalan Abu Bakar Lambogo, Rabu (25/9/2013) pagi ini, tidak terlihat beraktivitas dan menutup usahanya. 

Demikian pula dengan para pedagang daging ayam potong di sejumlah pasar tradisional di Kota Makassar, yang memilih berjualan barang lain.

Ketua Perhimpunan Penyalur Ayam Pedaging (P2AP) Gatot saat ditemui di tempat usahanya di Jalan Abu Bakar Lambogo, kelangkaan daging ayam terjadi diduga karena ulah spekulan.

Namun, pemerintah dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Peternakan, dirasakan Gatot, tidak peduli dengan permasalah tersebut.

"Kelangkaan daging ayam mulai Juli dan puncaknya di bulan September. Di bulan ini sangat terasa susahnya mendapatkan ayam. Bahkan, para penyalur yang biasanya pengambil 800 ekor hanya mendapatkan 300 ekor per harinya. Dengan begitu, kami melakukan aksi mogok selama seminggu," kata Gatot.

Menurut Gatot, dia sudah melakukan survei di seluruh pasar tradisional di Kota Makassar, tetapi daging ayam susah ditemukan. "Ada Pun didapat daging ayam potong, harganya mahal. Kalau penyalur kemarin-kemarin menjual Rp 25.000 per kilonya. Jika melalui pedagang harganya Rp 29.000 sampai Rp 30.000 per kilonya," tambahnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com