Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahal, Operasi Bayi Kembar Parasit Andalkan Donatur

Kompas.com - 25/09/2013, 09:56 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Operasi pemisahan bayi kembar siam conjoined twin parasitic, anak dari pasangan Aep Supriatna (36) dan Yani Mulyani (33) yang saat ini tengah dirawat di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Rumah Sakit Hasan (RSHS) Sadikin Bandung dipastikan menelan biaya tinggi.

Bahkan, meski jaminan kesehatan dari pemerintah seperti Jamkesda atau Jamkesmas sudah dikantongi oleh keluarga bayi bernama Ginan Septian Nugraha ini, tetap tidak akan mampu menutupi seluruh biaya operasi pemisahan.

Sebab, jaminan-jaminan pemerintah memiliki batasan alokasi. Untuk itu, Pihak RSHS Bandung yang notabene adalah rumah sakit milik pemerintah provinsi sangat berharap pada bantuan dari donatur untuk menutupi seluruh biaya perawatan hingga operasi pemisahan yang diprediksi mencapai miliaran rupiah.

"Kita berharap dari bantuan donatur, karena program Corporate Sosial Responsibility (CSR) RSHS tidak mungkin menutupi," kata kepala Bidang Humas dan Protokoler RSHS Tengku Djumala Sari di Bandung, Rabu (25/9/2013).

Kendati terkendala biaya, RSHS optimistis jika operasi tersebut bisa secepatnya dilakukan, setelah didapat kesimpulan metode operasi yang akan digunakan. "Tapi pada intinya, RSHS itu berkewajiban untuk melakukan pelayanan medisnya dulu. Untuk biaya bisa dibicarakan belakangan dengan pihak terkait. Mudah-mudahan ada jaminan dari pemerintah provinsi," ujarnya.

Selain itu, jika memang sudah ada keputusan soal program jaminan kesehatan nasional (JKN) dari pemerintah pusat, kemungkinan tidak perlu lagi ada donasi. Pasalnya, plafon yang diberikan kemungkinan bisa menutupi seluruh biaya perawatan hingga operasi.

"Tapi alangkah lebih baik jika pemerintah KBB sendiri yang membiayai. Tapi sampai saat ini belum ada. Kalau dari pemprov ada tindakan positif, tapi baru lisan saja," ucapnya.

---

Informasi penyaluran bantuan untuk Keluarga Ginan Septian Nugraha dapat menghubungi email: redaksikcm@kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com