Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Sewa, Pemicu Inflasi di Samarinda

Kompas.com - 18/09/2013, 21:40 WIB
Kontributor Samarinda, Yovanda Noni

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Tarif rumah sewa atau kontrakan ternyata menjadi pemicu meningkatnya inflasi di Samarinda. Terhitung per bulan Agustus kemarin, lonjakan inflasi di kota Tepian mencapai 2,22 persen.

”Selain rumah sewa, pemicu meningkatnya inflasi ini juga disebabkan kenaikan harga perhiasan, daging ayam, bumbu makanan serta sayur-sayuran,” kata Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Samarinda Edi Mariansyah kepada Kompas.com di balai kota, Selasa (17/9/2013).

Selain itu, rendahnya nilai tukar rupiah juga menjadi pemicu. Sebab, hal itu juga berkaitan dengan nilai harga perhiasan yang sekarang ini melonjak dan penyumbang inflasi tertinggi kedua setelah rumah sewa tadi.

“Tingginya inflasi ini tentu sangat berpengaruh kepada daya beli masyarakat,” kata Edi yang juga menjabat sebagai Kabag Ekonomi Sekretariat Samarinda ini.

Kedanti masih di bawah rata-rata nilai inflasi nasional yang mencapai 7,94 persen, tetapi Tim Pengendalian Inflasi Daerah Samarinda terus melakukan pendataan kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok masyarakat. Hal tersebut bagian dari upaya mengantisipasi terjadinya gejolak harga di pasaran.

“Selain itu, langkah antisipasinya juga dengan membentuk Tim Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (TPIHPS) yang di dalamnya melibatkan dari unsur Dinas Pertanian, Perikanan Peternakan, Pasar, Disperindag serta Bagian Ekonomi,” ungkap Edi.

Dengan terbentuknya TPIHPS ini, dirinya mengharapkan bisa membantu TPID dalam ikut serta memonitor harga kebutuhan pokok di pasar-pasar induk setiap harinya. Sehingga ke depannya, tidak ada lagi spekulan harga di pasaran yang dapat menganggu daya beli masyarakat. Sebab, berkaca kepada angka pertumbuhan ekonomi di Samarinda yang naik mencapai enam persen lebih, tentu akan berpotensi menimbulkan inflasi yang cukup tinggi.

”Memang sudah ada arah untuk menekan angka harga kebutuhan pokok, khususnya bagi masyarakat yang sering mengonsusmsi daging. Salah satunya Dinas Peternakan Samarinda saat ini telah menyosialisasikan kepada masayarakat untuk mencoba beralih kepada daging kelinci yang harganya lebih murah, ditambah protein dan nilai gizinya lebih sehat untuk dikomsumsi,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com