Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaki Salah Satu Tersangka Pembunuh Sisca Membusuk

Kompas.com - 18/09/2013, 19:22 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Wawan, salah satu tersangka pembunuh Sisca Yofie, saat ini harus menahan rasa sakit di kakinya, lantaran luka kakinya mulai membusuk. Luka tersebut dideritanya saat tersangka coba melarikan ketika akan ditangkap beberapa bulan lalu.

"Memang yang bersangkutan pernah diobati karena sakit kakinya akibat kecelakaan saat melarikan diri. Dia tertabrak oleh motor," ujar Kepala Polrestabes Bandung Kombes Sutarno kepada Kompas.com, Rabu (18/9/2013).

Kalau tersangka sakit, kata Sutarno, polisi berkewajiban untuk membawanya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan hingga sembuh. Namun, karena belum ada permohonan rawat inap dari kuasa hukum tersangka, Wawan belum bisa mendapat perawatan secara intensif di rumah sakit.

"Ya, seharusnya secepatnya (mengajukan surat). Kita lihat juga kondisi yang bersangkutan, apakah mendesak untuk segera dibawa ke rumah sakit," pungkasnya.

Berkas belum lengkap

Sebelumnya, Kombes Sutarno mengatakan, berkas pembunuhan Sisca Yofie akan dikembalikan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung, Senin (23/9/2013) pekan depan. Menurut Sutarno, pihak Kejari Bandung sempat memulangkan kembali berkas kasus pembunuhan ke Polrestabes Bandung lantaran kurang lengkap.

"Target hari Senin dikembalikan ke kejaksaan karena memang ada yang harus kita tunggu," ujar Sutarno di Bandung, Rabu (18/9/2013).

Sutarno menambahkan, kekurangan yang diminta pihak Kejari Bandung adalah hasil digital forensik dari Mabes Polri yang baru diterima pada Jumat (20/9/2013) besok. Selain itu, hasil olah CCTV yang merekam terjadinya penyeretan Sisca juga harus disita.

"Kemudian ada juga komunikasi antara Wawan dengan istrinya dan Ade perlu dimasukkan ke dalam berkas. Dan itu itu perlu waktu," ungkap Sutarno.

Selain itu, dengan alasan penanganan yang berbeda, Sutarno mengatakan bahwa dua tersangka pembunuhan Sisca, yaitu Wawan dan Ade, tidak bisa dipertemukan langsung dengan Kompol Albertus. Pasalnya, Kompol Albertus sudah ditangani oleh Propam Mabes Polda Jawa Barat terkait pelanggaran kode etik kepolisian.

"Ya, saya kira kapasitasnya apa mau dipertemukan? Untuk kepentingan apa? Kita sekarang fokus pada proses penyidikan," bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com