Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditelepon "Pejabat" Disdik, Pemilik Kos Tertipu Rp 200.000

Kompas.com - 18/09/2013, 15:12 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Sukarto (50), warga Desa Teja Barat, Kecamatan Kota Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, Rabu (18/9/2013) tertipu oleh seorang pria bernama Rahmad Julianto, yang mengaku sebagai pejabat Dinas Pendidikan Provinsi Jambi.

Sukarto yang sudah puluhan tahun tinggal di Jambi, dan memiliki rumah kos, merasa dikerjai anak kosnya sendiri bernama Khairul Badriyah. Anak ini diduga bersekongkol dengan Rahmad Julianto, untuk menipu dirinya.

Penipuan itu, menurut Sukarto, berawal saat Khairul Badriyah menghubungi dirinya melalui telepon seluler. Kepada Sukarto, Khairul mengaku mendapatkan beasiswa dari Disdik Provinsi Jambi sebesar Rp 7,5 juta. Untuk mencairkan beasiswa itu, harus melalui rekening. Khairul mengaku tidak punya rekening sendiri dan minta bantuan agar uang itu dikirim ke rekening Sukarto.

"Saat uang itu mau dicairkan, Khairul bilang ada pejabat dari Dinas Pendidikan Provinsi Jambi yang akan menelepon saya. Tapi syaratnya harus di depan anjungan tunai mandiri (ATM)," kata Sukarto.

Karena berniat membantu Khairul, Sukarto pergi ke ATM BRI di Jalan Dirgahayu. Setalah berada di depan ATM, Rahmad Julianto orang yang mengaku pejabat Disdik Jambi menelepon Sukarto. Sukarto dibimbing untuk melakukan transaksi melalui ATM ke nomor rekening 367401000653504 atas nama Rahmad Julianto.

"Di tengah perbincangan, saya diminta transfer uang dulu untuk mencairkan yang Rp 7,5 juta. Karena saldo saya hanya Rp 300.000, saya hanya mengirimkan Rp 200.000 karena di atas itu tidak bisa lagi melakukan transaksi lagi," beber Sukarto.

Sukarto menambahkan, ketika uang sudah ditransfer, slip bukti transfer disuruh sobek dan dibuang ke bak sampah. Namun itu tidak dilakukannya. Sukarto kemudian melihat saldonya lagi untuk membuktikan masuk tidaknya beasiswa yang dijanjikan. Namun sampai berkali-kali diperiksa, uang itu tidak munculnya juga di rekeningnya. Justru Sukarto diminta untuk transfer lagi. Sukarto meminjam kartu ATM milik saudaranya yang saldonya Rp 24 juta.

"Hampir saya transfer Rp 5 juta ke nomor rekening Rahmad Julinato. Tapi saya sadar dari omongannya ditelepon nadanya mau menipu saya," ungkapnya.

Akhirnya Sukarto menghubungi Khairul Badriyah. Khairul mengaku tidak kenal dengan Rahmad Julianto dan mengaku ditelepon Rahmad bahwa dirinya mendapat beasiswa. Sukarto curiga dirinya telah ditipu dan masih betuntung tidak mentransfer uang lagi ke nomor rekening Rahmad Julianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com