Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Rp 30 Juta Tak Cukup Atasi Kekeringan di Magelang

Kompas.com - 18/09/2013, 06:03 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Dana Rp 30 juta yang dianggarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang untuk mengatasi kekeringan di wilayah tersebut diakui tak cukup. Bantuan akan dimintakan ke tingkat provinsi.

"Dana itu hanya cukup untuk mendroping air bersih sekitar 70 tangki dengan kapasitas per tangki 4.000 liter atau 5.000 liter," aku Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang Joko Sudibyo, Selasa (17/9/2013). Karenanya dia mengaku akan meminta bantuan ke BPBD dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Kekeringan melanda 42 dusun di 10 desa yang tersebar di 4 kecamatan di Kabupaten Magelang. Kecamatan yang mengalami kekeringan tersebut adalah Dukun, Muntilan, Sawangan, dan Borobudur. Rata-rata, sebut Joko, di tiap kecamatan terdapat 3.798 keluarga. Oleh karenanya, diperkirakan 13.733 warga terdampak kekeringan ini.

"Pemerintahan desa masing-masing sudah mengajukan surat secara resmi meminta droping air bersih ke BPBD. Sejauh ini kami sudah mengusahakan bantuan air ke Bakorwil BNPB, BPBD Provinsi Jateng, dan lainnya," lanjut Joko.

Dari total wilayah yang mengalami kekeringan, sebagian besar sudah mendapatkan kiriman air bersih. "Sepanjang masyarakat sudah mempersiapkan bak penampung air, BPBD bersama PDAM akan mengirimkan air bersih. Diharapkan, bantuan air bersih dapat merata di setiap daerah," imbuh Joko.

Kekeringan di Kabupaten Magelang, kata Joko, setidaknya disebabkan dua faktor. "(Pertama) karena faktor alam," sebut dia. Wilayah ini memiliki topografi dengan struktur batuan, seperti di Kecamatan Borobudur.

Faktor kedua, lanjut Joko, rusaknya saluran irigasi di sekitar wilayah itu. Rusaknya saluran air ini terjadi terutama di daerah sekitar bantaran sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Kerusakan tersebut mempersulit peresapan air ke tanah, kata dia, dan cekdam irigasi tak berfungsi optimal. Menurut dia, bila kerusakan tersebut tak terjadi, maka peresapan air akan optimal sehingga sumber air sumur pun tak bermasalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com