"Ini merupakan bentuk keprihatinan kami sebagai generasi penerus, terkait konflik di Puger. Sudahi semua konflik, kita umat muslim bersaudara," ujar koordinator aksi, Ahmad Ridwan.
Konflik di Puger, kata dia, sangat merugikan masyarakat. Mereka tidak lagi bisa bekerja dengan tenang karena masih cemas untuk keluar rumah. "Meskipun sampai hari ini ada penjagaan, tetapi secara psikologis saya yakin mereka pasti masih ada rasa khawatir," kata Ridwan.
Dia meminta dua pimpinan kelompok di Puger untuk segera duduk bersama melakukan rekonsiliasi, kemudian saling bermaaf-maafan. "Saya yakin kalau semuanya duduk bersama dengan kepala dingin, konflik di Puger bisa tuntas," ujar Ridwan.
Para aktivis PMII memulai aksinya dengan long march dari sekretariat mereka menuju bundaran DPRD setempat. Dalam aksinya, mereka membawa lilin serta obor sambil berorasi. Aksi para mahasiswa ini mendapat perhatian dari pengguna jalan yang melintas di sekitar bundaran DPRD Jember.
Seperti diberitakan sebelumnya, Rabu pekan lalu kerusuhan dua kelompok masyarakat di Desa Puger Kulon Kecamatan kembali pecah. Akibat peristiwa itu satu orang tewas, dan sejumlah fasilitas di Ponpes Darus Sholihin rusak parah. Polisi sudah menetapkan 20 orang tersangka terkait kerusuhan di Puger.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.