Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Berasal dari Banyuwangi

Kompas.com - 16/09/2013, 16:29 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com — Kabupaten Banyuwangi menjadi salah satu pilot project program kegiatan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Pokjanas penanggulangan obat tradisional mengandung bahan kimia obat.

Banyuwangi di pilih karena di sini terdapat 49 usaha kecil obat tradisional/usaha mikro obat tradisional.

Menurut Sukirman Said Umar, Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen Badan POM RI, kepada Kompas.com, Senin (16/9/2013), berdasarkan hasil pengawasan Badan POM tahun 2011-2013 tercatat 13 obat tradisional mengandung bahan kimia obat yang berasal dari Banyuwangi.

Sementara itu, sampai Agustus 2013 ditemukan 1,89 persen obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat.

"Ditargetkan tahun 2014, penemuan ini turun menjadi 1 persen. Pencampuran bahan kimia obat pada obat tradisional sangat berbahaya karena menyebabkan gangguan kesehatan yang serius contohnya rusaknya sistem tubuh seperti lambung, ginjal, dan hati. Hal tersebut menurunkan citra obat tradisional Indonesia," paparnya.

"Masyarakat juga perlu diingatkan jika penggunaan obat tradisional adalah untuk pemeliharaan kesehatan, bukan untuk tujuan pengobatan dalam waktu singkat," sambung Sukirman.

Dia menerangkan, untuk mengetahui apakah obat tradisional mengandung bahan kimia obat memang harus dilakukan uji laboratorium. "Tapi masyarakat bisa waspada, jika minum obat tradisional langsung berefek cepat dan sembuh. Nah, itu berbahaya," katanya.

Sukirman berharap akan terbangun pemahaman akan bahaya obat tradisional yang mengandung bahan kimia obat. Selain itu, diharapkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat menyediakan obat tradisional yang aman, bermanfaat, dan bermutu sehingga dapat meningkatkan daya saing di pasar nasional maupun internasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com