Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Makassar Minta Pembeli Kartu Pemilih Ditangkap

Kompas.com - 16/09/2013, 12:36 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar Nurmal Idrus meminta agar pembeli kartu pemilih warga ditangkap dan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Kasus pembelian kartu pemilih merupakan tindak pidana Pemilu. Jadi saya berharap agar pembeli kartu pemilih warga ditangkap dan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku," harap Nurmal saat dikonfirmasi di sela-sela pendistribusian logistik Pilwalkot Makassar di dermaga Polisi Perairan (Polair) Polda Sulselbar, Senin (16/9/2013).

Mengatasi masalah pembelian kartu pemilih, Nurmal juga telah memerintahkan seluruh anggota KPU dan PPK melakukan penyisiran di setiap TPS di Kota Makassar.

Penyisiran ini dilakukan untuk memeriksa data C6 yang ada di TPS-TPS. "Besok, seluruh anggota KPU beserta staf dan PPK akan melakukan penyisiran C6 disetiap TPS di Kota Makassar. Jadi data itu akan dicocokkan kembali dan sekaligus pemantauan serta sosialisasi kepada panitia masing-masing TPS," tandas Nurmal.

Terkait banyaknya pembelian dan hilangnya kartu pemilih, ia meminta warga tetap menyalurkan hak pilihnya dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). "Jadi bisa memilih tanpa kartu pemilih dengan cara membawa KTP dan KK yang asli," tambahnya.

Jelang pemilihan wali kota dan wakil wali kota Makassar, pembelian dan hilangnya kartu pemilih marak terjadi. Dari data Panitia Pengawas (Panwas) Makassar, sekitar 50-an kasus pembelian kartu pemilih ditanganinya.

Kartu pemilih dibeli seharga Rp 200 ribu atau ditukarkan dengan sembilan bahan pokok (sembako) yang dilakukan orang beratribut salah satu pasangan calon (paslon) nomor urut 9, Irman Yasin Linpo-Busrah Abdullah.

Sebanyak 10 calon yang akan bertarung 18 September mendatang yakni paslon Apiyati K Amin Syam-Zulkfli Gani Ottoh diusung 21 Partai politik nonparlemen, kemudian empat calon perseorangan yakni, Herman Handoko-Abdul Latif AA Bafadhal, Rusdin Abdullah-Idris Patarai, Erwin Kallo-Hasbi Ali, serta Hj Sitti Muhyina Soefian-Muhammad Syaiful Saleh.

Melalui jalur partai politik, HM Adil Patu-M Isradi Zainal diusung Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Selanjutnya, pasangan Irman Yasin Limpo-Busrah Abdullah diusung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Pasangan lainnya yakni Mohammad Ramdhan Pomanto-Syamsu Rizal MI diusung Partai Demokrat dan Partai Bulan Bintang (PBB), sedangkan pasangan lainnya yakni Supomo Guntur-Kadir Halid diusung Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Pasangan Tamsil Linrung-Das’ad Latif diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Partai Bintang Reformasi (PBR), dan Partai Hanura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com