Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan PSK Pilih Mudik, Lokalisasi di Banyuwangi Sepi

Kompas.com - 16/09/2013, 11:26 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com — Pascapelatihan keterampilan dan wirausaha untuk mantan pekerja seks komersial (PSK), beberapa lokalisasi di wilayah Banyuwangi terlihat sepi. Pelatihan diikuti 251 mantan PSK yang berasal dari 11 lokalisasi yang tersebar di wilayah Banyuwangi.

Menurut Sumarlan, pengurus lokalisasi Wonosobo, Senin (16/9/2013), dari 51 mantan PSK yang mengikuti pelatihan, yang masih tinggal di lokalisasi hanya tiga orang. "Yang tinggal tiga orang. Semuanya pulang ke rumahnya. Jadi sepi di sini," katanya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Andre, pengurus lokalisasi di Gempol Porong. Ia mengungkapkan, selepas mengikuti pelatihan kewirausahaan, lokalisasi yang memiliki 33 rumah tersebut terlihat lebih sepi dibandingkan hari-hari sebelumnya.

"Semuanya pada balik ke kampungnya masing-masing, katanya mau usaha. Kosongnya juga memengaruhi tamu yang datang. Saya juga dapat kabar dari teman-teman pengurus lokalisasi lain. Keadaannya di tempat mereka sama seperti di sini," tuturnya.

Sementara itu, Tunggul Harwanto, Manager Program Lembaga Kesejahteraan Sosial Kelompok Kerja Bina Sehat, selaku pelaksana teknis pelatihan kewirausahaan berharap semua mantan PSK tersebut dapat menjadi perempuan yang mandiri.

"Target 20 persen bisa lepas dari lokalisasi itu sudah luar biasa. Walaupun kami berharap lebih. Tapi yang terpenting adalah bagaimana memberikan pemahaman perubahan nilai, sikap, dan perilaku kepada mereka sehingga bisa berwirausaha dan tidak tergantung lagi secara perekonomian kepada lokalisasi," kata dia.

Tunggul juga menjelaskan, pascapelatihan, koordinasi dengan pihak pemerintah daerah akan terus dilakukan. "Ini penting. Terutama adanya pengawasan lokalisasi dari pihak kecamatan dan juga pendampingan dari Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan bagi mantan PSK yang telah membuka usaha," katanya.

Sebanyak 251 mantan PSK mendapatkan pelatihan kewirausahaan dan mendapatkan bantuan usaha ekonomi produktif sebesar Rp 5 juta per orang. Selain itu, juga diberikan bantuan jaminan hidup Rp 600 ribu per bulan selama tiga bulan dari Kementerian Sosial.

"Mereka berasal dari lokalisasi Gempol Porong, Bomo Waluyo, Turian, Sumber Kembang, Ringin Telu, Padang Pasir, Klopoan, dan Pakem," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com