Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gizi Buruk, Tuberkulosis, dan Tak Ada Biaya Mendera 3 Anak Balita di RSUD Gunungsitoli

Kompas.com - 16/09/2013, 06:31 WIB
Kontributor Nias, Hendrik Yanto Halawa

Penulis

GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com — Tiga anak balita kini dirawat di RSUD Gunungsitoli, Sumatera Utara, karena didiagnosis menderita tuberkulosis. Sebelumnya, ketiga anak balita ini disangka "hanya" mengalami gizi buruk, dengan gejala tambahan demam dan batuk tak kunjung sembuh.

Mereka adalah Jefron Wiliam Nazara (4), Saronitema Waruwu (4), dan Ofansius Zalukhu (3). Jefron, warga Desa Silimabanua, Kecamatan Hiliduho, Kabupaten Nias, hanya memiliki berat badan 5,25 kilogram di usianya itu.

Demikian pula Saronitema, warga Desa Lauru Faha, Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, juga hanya tercatat punya berat badan 7 kilogram. Tak berbeda, Ofansius yang merupakan warga Desa Orahili Namohalu Esiwa, Kabupaten Nias Utara, hanya berberat badan 9,5 kilogram.

Kerabat masing-masing sangat berharap ketiga anak balita bisa disembuhkan. Bantuan pun diharapkan datang.

Saronitema, misalnya, adalah anak balita yang telah yatim piatu. Di rumah sakit pun ia hanya ditemani neneknya. Sang nenek mengatakan bahwa cucunya ini tak masuk kartu keluarga kakek dan neneknya, sementara kedua orangtua Saronitema telah meninggal berturut-turut dua tahun dan setahun lalu.

"Saronitema saya rawat dengan biaya yang bisa disisihkan dari pendapatan sehari-hari," kata sang nenek yang tak bersedia disebutkan namanya kepada Kompas.com, Minggu (15/9/2013). Dia mengaku bahwa sang cucu sudah terlihat sakit sejak setahun lalu. Kondisinya kemudian memburuk dalam beberapa bulan terakhir.

Selama satu tahun itu, kata dia, Saronitema tak pernah dibawa berobat ke rumah sakit karena tak ada biaya. Dengan tak tercantum di kartu keluarga mana pun, lanjut sang nenek, Saronitema tak bisa mendapatkan jaminan kesehatan nasional ataupun daerah. Karenanya, dia berharap ada dermawan yang mau membantu pengobatan cucunya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com