Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini, Polisi Singkawang Tak Sungkan Lagi Razia Narkoba di Lapas

Kompas.com - 13/09/2013, 21:57 WIB
Kontributor Singkawang, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis


SINGKAWANG, KOMPAS.com - Tingginya kasus narkoba di Singkawang membuat pihak kepolisian harus bekerja ekstrakeras dalam upaya menekan peredarannya. Pasalnya hampir 50 persen dari jumlah narapidana di Lapas Kelas IIB di Singkawang, Kalimantan Barat, merupakan tahanan dari kasus narkoba.

Bahkan seminggu yang lalu, dua orang residivis narkoba yang baru saja mendapatkan pembebasan bersyarat, harus kembali meringkuk dalam tahanan. Kondisi tersebut membuat pihak Kepolisian Resor Singkawang menggandeng lapas dalam upaya menangani peredaran narkoba di Kota Singkawang.

Hal tersebut terungkap dalam acara penandatangan kesepakatan bersama (MoU) pengamanan dan penanganan warga binaan lapas. Kesepakatan tersebut melibatkan kedua pihak yang berkaitan, yaitu antara pihak Polres Singkawang dengan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Singkawang, yang diselenggarakan di aula Polres Singkawang, Jumat (13/9/2013).

Kepala Polres Singkawang, AKBP Andreas Widihandoko menyebutkan, salah satu bentuk dukungan kerjasama yang dilakukan dengan pihak lapas adalah dengan saling membantu dalam upaya menekan peredaran narkoba.

“Kita sudah dibukakan pintu selebar-lebarnya oleh kepala lapas, dipersilakan kalau mau disidak atau sweeping. Jadi kalau yang selama ini, kita kalau mau sidak, ada perasaan tidak nyaman karena beda instansi. Sekarang MoU sudah ditandatangani, komitmennya hanya satu, memberantas peredaran narkoba," papar Widihandoko kepada wartawan, Jumat (13/9/2013).

Selain antisipasi peredaran narkoba di dalam lapas, pengunjung lapas juga akan diperiksa, karena pernah kedapatan seorang pengunjung yang membawa ganja saat membesuk warga binaan.

“Jadi seandainya nanti ternyata ada warga binaan lapas ada yang mencurigakan, atau menggunakan narkoba, nah ini kewajiban kepala lapas lapor kepada kita, nah begitu," kata Widihandoko.

Widihandoko juga menyebutkan bahwa hampir setiap keributan yang terjadi di dalam lapas dimotori oleh narapidana kasus narkoba, selain pelaku kasus terorisme yang telah ditangkap.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas II B Singkawang, Setia Budi Irianto meyambut baik kesepakatan yang dimediasi oleh Polres Singkawang tersebut. Budi juga menyebutkan langkah ini sebagai antisipasi dalam penanganan berbagai kasus yang bisa saja terjadi, seperti kerusuhan yang terjadi di beberapa lapas tanah air.

“Selain narkoba, akhir-akhir ini kan sering terjadi kerusuhan di dalam lapas seperti di luar sana. Nah, supaya cepat tertangani, makanya kita menggandeng polisi supaya cepat diatasi, terutama bantuan keamanan," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com