Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Perampok ala Koboi Jarah Seisi Toko Emas di Medan

Kompas.com - 13/09/2013, 20:03 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis


MEDAN, KOMPAS.com — Sebuah toko emas di pasar tradisional Brayan, Jalan Pertempuran, Kecamatan Medan Kota, Medan, dirampok, Jumat (13/9/2013) petang. Pelaku yang beraksi saat umat Islam melaksanakan shalat Jumat itu menggasak seluruh perhiasan emas yang ada di toko tersebut. Aksi perampokan berlangsung hanya tiga menit.

Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan, para pelaku sempat meletuskan senjata apinya sehingga membuat beberapa pedagang dan pengunjung pasar panik. Kendati ada letusan senjata api, tetapi tidak memakan korban jiwa.

"Perampoknya enam orang, pakai pistol orang itu. Aku tengok empat orang pegang pistol, ada yang panjang," kata Boru Pardede, pedagang emas kaki lima yang melihat langsung kejadian.

Menurutnya, kawanan perampok datang dari arah Jalan Pertempuran menuju Jalan Cemara Medan. Setibanya di Fly Over Brayan, tepatnya di depan akademi pelayaran, empat pelaku yang menaiki dua unit sepeda motor bebek memarkirkan sepeda motornya di tepi jembatan. Tak lama kemudian, dua pelaku lain datang. Setelah itu mereka langsung menuju target.

Para pelaku menenteng pistol layaknya di film-film koboi, mendatangi toko emas Suranta yang letaknya diapit dua toko emas lain. "Siap menyeberang jalan, orang itu berpencar. Dua orang jalan melawan arah menuju bioskop kuda, tiga lagi menuju toko emas, satu orang lagi kayak mengawasi gitu," katanya lagi.

Pelaku lalu memberondong steling kaca tempat emas dipajang hingga pecah. Enam pegawai toko tak berkutik karena diancam tembak. Begitu juga dengan dua orang pembeli dan warga yang berada di sekitar lokasi.

Selesai menggasak seluruh perhiasan milik Edi Suranta Bukit itu, dengan tenang para pelaku meninggalkan toko menuju sepeda motor mereka, lalu tancap gas ke arah jalan tol H Anif. Polisi dari Mapolsekta Medan Barat dan Mapolresta Medan turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan. Keadaan toko terlihat berantakan dan beberapa toko emas maupun elektronik di sekitar lokasi memilih langsung menutup toko lebih cepat dari biasanya.

Hanya tiga menit

Hendrik Sembiring, pemilik toko emas Suwanta yang letaknya tepat di samping toko emas Suranta mengatakan, dirinya mendengar lebih dari lima kali suara tembakan. "Semua orang tiarap, aku langsung tutup toko. Lebih lima kali kudengar suara tembakan," katanya.

Sementara Maruli Peranginangin, kerabat korban mengatakan, dari hasil rekaman CCTV terlihat aksi para pelaku sangat terlatih. "Kami sudah putar CCTV, aku lihat waktunya hanya 3 menit 15 detik," kata Maruli yang tinggal di sebelah toko korban.

Dia memaparkan, berdasarkan hasil rekaman, diketahui pelaku berjumlah enam orang. Setelah mengenakan helm, empat orang masuk ke toko dan dua orang berjaga di luar. Keempat pelaku langsung mencabut senjata dari belakang pinggangnya kemudian menembaki etalase toko dan mengambil seluruh perhiasan yang dipajang. Para pegawai toko dan dua orang pembeli saat itu hanya bisa berjongkok dan menunduk ketika perampokan berlangsung.

"Aku tak tahu jumlah emas yang diambil, tetapi mereka membawa satu ransel, satu tas sandang dan dua tas yang ditenteng. Ransel itu kutengok besar kali," ucapnya.

Kapolresta Medan Kombes Nico Afinta Karokaro saat ditanya wartawan via telepon seluler menyatakan, masih menyelidiki kasus perampokan ini. Dia enggan berspekulasi apakah perampokan ini mirip dengan yang menimpa CIMB Niaga dan ada kaitannya dengan kelompok Fadli Sadama, napi Lapas Tanjung Gusta Medan yang saat ini buron.

"Untuk sementara kita olah TKP dan mengumpulkan saksi. Akan lakukan penyelidikan terlebih dahulu untuk mengungkap pelakunya," tegasnya melalui pesan singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com