Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Bentrok Boltim Terluka di Bagian Leher

Kompas.com - 12/09/2013, 20:49 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis


MANADO, KOMPAS.com — Korban yang tewas akibat bentrokan polisi dan warga di Bolaang Mongondow Timur (Boltim) dilaporkan terluka di bagian leher. Korban tewas tersebut bernama Rekson Watung (47), warga Bongkudai Utara, Kecamatan Modayag, Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara.

Beberapa polisi dari Polres Bolaang Mongondow (Bolmong) juga dilaporkan luka-luka akibat terkena lemparan batu pada bentrokan yang terjadi pada Kamis (12/9/2013) siang tadi. Namun, Kepala Polres Bolmong AKBP Hisar Siallagan masih belum memastikan apakah korban terkena peluru atau tidak.

"Masih akan dilakukan otopsi apakah dia terkena peluru atau bukan. Sebab pada saat itu warga juga menggunakan senjata rakitan, panah wayer, bahkan bom molotov," tutur Siallagan.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Bolmong AKP Iver Manossoh menambahkan, sebelumnya pihaknya telah mengamankan tiga orang yang diduga sindikat pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dengan barang bukti hasil curian sebanyak 12 unit sepeda motor.

Bentrokan itu bermula saat warga Desa Guaan Kecamatan Modayag, Boltim, menghadang aparat polisi yang hendak pulang setelah melakukan razia motor bodong. "Saat mau balik ke markas, kita diserang dengan batu. Jalan mereka sudah blokade juga dengan batu," jelas Siallagan.

Menurut polisi, warga menyerang petugas dengan menggunakan senjata angin, panah wayer, senjata tajam, dan bom molotov. Razia tersebut dilakukan aparat polisi mengingat semakin tingginya kasus pencurian kendaraan bermotor di wilayah Bolmong.

Saat ini jenazah korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Prof Kandow Malalayang untuk diotopsi. Bentrokan tersebut membuat Kapolda Sulut Robby Kaligis langsung turun ke lokasi meninjau situasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com