Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekuatan Aparat Keamanan di Puger Ditambah

Kompas.com - 12/09/2013, 17:11 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis


JEMBER, KOMPAS.com - Kepolisian yang didukung TNI menambah kekuatan di Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur, karena kondisi daerah yang dilanda kerusuhan pada Rabu (11/9/2013) dianggap belum kondusif.

"Kami tambah kekuatan personel, dari Polri menjadi 10 Satuan Setingkat Kompi (SSK) dan dan delapan SSK dari TNI,” kata Kapolda Jatim Irjen Polisi Unggung Cahyono, Kamis (12/9/2013).

Penambahan pasukan dilakukan karena aparat keamanan tidak mau berspekulasi soal keamanan wilayah tersebut. Apalagi pada Kamis siang, ditemukan tiga warga yang membawa senjata tajam sepulang dari pemakaman korban kerusuhan.

“Saya sudah berkoodinasi dengan Pangdam V Brawijaya, Pak Bupati, dan sejumlah instansi terkait, agar segera melakukan rekonsiliasi,” imbuh Kapolda.

Pasca-rusuh di Puger, sejak Rabu malam Polri menerjunkan delapan SSK dari Satbrimob dan Satsabhara Polda Jawa Timur dibantu empat SSK dari TNI. Sampai saat ini Ponpes Darussholihin pun masih dijaga ketat oleh petugas bersenjata lengkap.

Seperti diberitakan sebelumnya, bentrokan berawal dari perayaan karnaval untuk memperingati 17 Agustus yang dilakukan oleh simpatisan Ponpes Darus Sholihin pimpinan Habib Ali di Desa Puger Kulon.

Saat ponpes dalam keadaan sepi ditinggal karnaval, tiba-tiba sekelompok massa lain yang menentang karnaval menyerang ponpes dan merusak sejumlah fasilitas, seperti masjid dan bangunan lain. Bahkan, dilaporkan 41 motor peserta konvoi dirusak.

Sesaat setelah kejadian, seorang warga bernama Eko Mardi ditemukan sudah dalam keadaan tewas di pantai tak jauh dari lokasi ponpes.

Ketua panitia karnaval, Habib Isa, menyayangkan perusakan itu. Dia mempertanyakan polisi yang tidak bisa meredam kejadian tersebut. Dia meminta polisi untuk mengusut kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com