Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciumi Bibir Siswi SD, Guru Ini Dinonaktifkan

Kompas.com - 11/09/2013, 12:32 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Tindakan asusila seorang guru berinisal AR yang menciumi bibir siswinya sendiri beberapa waktu lalu akhirnya berbuah sanksi dari dinas pendidikan setempat.

Guru SDN Jungcangcang VI, Kelurahan Jungcangcang, Pamekasan, Jawa Timur, itu dinonaktifkan sebagai guru dan ditarik sebagai staf di Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Kota Pamekasan.

Muhammad Yusuf Suhartono, Kepala Disdik Pamekasan, menjelaskan, sanksi kepada AR sifatnya hanya sementara. Sementara sanksi tegas kepada yang bersangkutan masih menunggu keputusan Bupati.

Sanksi itu diberikan kepada AR bertujuan untuk perbaikan dan untuk menjaga kondusivitas di sekolah AR mengajar. "Kalau tidak segera kami ambil tindakan, kami khawatir ada aksi dari masyarakat karena kekecewaan atas tindakan AR kepada anak didiknya," kata Yusuf, Rabu (11/9/2013).

Menyusul sanksi tersebut, siswi ES yang menjadi korban AR mengurungkan niatnya untuk pindah sekolah.

Sementara Bupati Pamekasan Achmad Syafii menginstruksikan kepada Disdik Pamekasan dan Inspektorat untuk melakukan penyelidikan terhadap AR. Apa pun alasannya, tindakan AR di lembaga pendidikan sudah mencoreng nama baik Kabupaten Pamekasan sebagai kota pendidikan.

Bahkan, Syafii mengaku bakal menjatuhkan sanksi kepada AR jika nanti hasil penyelidikan Disdik dan Inspektorat benar-benar terbukti adanya tindakan asusila.

Sebelumnya, diberitakan bahwa ES, siswi kelas VI, sedang istirahat di kelasnya. Saat itu, ES kemudian didatangi oleh AR dan diciumi pipi dan bibirnya. Kejadian itu membuat trauma ES dan sempat menjadi anak pemurung di rumah dan di sekolah.

Kejadian itu enggan disampaikan kepada kedua orangtuanya dan hanya dituliskan ES di dalam buku harian.

Beberapa hari kemudian, buku itu diketahui orangtua ES dan dibaca isinya. Akhirnya, ES berani terus terang kepada orangtuanya soal peristiwa yang menimpa dirinya di sekolah.

Untuk memastikan kejadian tersebut, orangtua ES mendatangi sekolah dan bertemu langsung dengan AR. Di sekolahnya, saat AR dipertemukan dengan orangtua ES, guru itu mengelak semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com