Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Mayat Bayi Dimakan Anjing, Polisi Kesulitan Ungkap Pelaku

Kompas.com - 10/09/2013, 10:27 WIB
Kontributor Timor Barat, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KEFAMENANU, KOMPAS.com - Hingga saat ini, kerja keras aparat Polres Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur untuk mengungkap pelaku pembuang mayat bayi perempuan yang kepala dan tangannya dimakan sejumlah anjing di Kampung Oetuba, TTU, Sabtu lalu, belum berbuah hasil.

“Untuk kasus itu, memang kita akui kendala terutama saksi-saksi yang mengarah kepada tersangka masih terus kita butuhkan, sehingga kita imbau kepada masyarakat, kalau ada yang tahu tolong segera diinformasikan, agar kasus itu segera terungkap,” kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubag Humas) Polres TTU, kepada Kompas.com, Senin (9/9/2013) kemarin.

Selain itu, kata Sefnat, kepolisian masih menunggu hasil otopsi yang dilakukan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kefamenanu. ”Karena mayat dalam keadaan tidak utuh sehingga pihak rumah sakit juga membutuhkan waktu untuk melakukan otopsi. Dan hasil otopsi itu juga akan mengungkap bahwa mayat itu dilahirkan kapan tepatnya,” jelas Sefnat.

Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat bayi tanpa kepala dan tangan ditemukan warga Kampung Oetuba, Desa Letmafo, Kecamatan Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur, Sabtu malam.

Penemuan mayat itu membuat geger warga sekitar. Kepala Polsek Insana, Inspektur Satu, Petrus Liu kala itu mengatakan, mayat bayi berjenis kelamin perempuan itu kali pertama ditemukan Adriana Sikoen (15), pelajar SMP.

"Mayat bayi itu ditemukan sudah tidak lagi utuh karena kepala, leher, dan tangan sudah tidak ada. Mayat itu ditemukan di samping dapur milik Andreas Haki, warga setempat,” ungkap Petrus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com