Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Bombana Dihadang Kerabat Raja Rumbia

Kompas.com - 09/09/2013, 18:45 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis


KENDARI, KOMPAS.com - Ratusan warga Kelurahan Toubonto, Kecamatan Rarowatu, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Senin (9/9/2013) menghadang rombongan Bupati Bombana, Tafdil seusai menggelar pertemuan dengan warga Desa Rokoroko. Penutupan jalan poros Poleang- Kasipute itu terjadi setelah rombongan Bupati yang terdiri dari Kapolres Bombana dan Dandim 1413 Buton bertemu dengan para penambang ilegal di Poludu dan Rokoroko.

Ratusan orang yang merupakan kerabat raja Rumbia ini dilengkapi senjata tajam mendirikan tenda di tengah jalan dan membakar ban bekas. Mereka mendesak Bupati Bombana untuk tegas dalam penyelesaian penambangan liar, dengan mengosongkan lahan di Dusun Polodu, Desa Rokoroko.

“Tidak ada alasan pemda untuk tidak tegas mengosongkan kawasan itu karena aktivitas warga di wilayah hutan sudah melangggar hukum,” tegas Herianto, koordinator warga.

Para warga juga meminta Bupati Bombana segera turun dari mobil dinasnya dan segera menemui mereka. Mereka meminta penjelasan tentang hasil pertemuan Bupati Bombana dengan warga Polodu dan Rokoroko. Namun Bupati enggan menemui warga dan mengusulkan pertemuan digelas Selasa (10/9/2013) dengan melibatkan semua pihak.

Penolakan bupati membuat warga mulai emosi. Mereka pun menutup jalan di Kelurahan Toubonto. Namun Bupati berhasil lolos dari blokade warga setelah 700 personel Polda dan 100 anggota TNI dari Kodim Buton menghalau massa dan mengawal mobil dinas Bupati.

Insiden penghadangan Bupati Bombana oleh warga Kelurahan Taubonto berlangsung hampir tiga jam. Desakan pengosongan wilayah Polodu dan Rokoroko dipicu oleh insiden pemukulan Lurah Toubonto, Alfian I Pimpie yang juga anak Mokole atau Raja Rumbia.

Sementara itu, Kapolda Sultra Brigjen Pol Ngadino menjelaskan, situasi di lokasi masih kondusif. Pihaknya juga telah menurunkan dua kompi pasukan yang terdiri dari anggota Brimob dan Dalmas.

“Kondisi di dua wilayah masih aman dan bisa diatasi. Memang warga menggelar aksi demo dengan memblokade jalan, rombongan bupati juga sudah pulang setelah menjelaskan penyelesaian masalahnya,” ungkap Ngadino saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (9/9/2013) petang.

Pihaknya juga telah mengantisipasi agar konflik antar warga tidak meluas. "Kami membantu Pemda Bombana dari sektor keamanan guna menyelesaikan masalah lahan antarwarga. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Danrem, mereka (Korem) juga menurunkan 1 kompi anggota TNI di sana,” jelasnya.

Sedangkan terkait kasus pemukulan Lurah, Kapolda menyatakan pihaknya telah menahan pelakunya.

Sebelumnya diberitakan, Dusun Polodu dan Desa Rokoroko di Kecamatan Rarowatu, Kabupaten Bombana dijaga ketat 200 petugas kepolisian Polres Bombana. Penjagaan dilakukan terkait adanya pemukulan Lurah Taubonto, Alfian I Pimpie yang juga anak Mokelo atau Raja Rumbia oleh seorang warga setempat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com