Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Tahu Tempe di Tasik Berhenti Produksi

Kompas.com - 09/09/2013, 17:07 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sejumlah produsen tahu dan tempe di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, memilih berhenti berproduksi sejak Senin (9/9/2013). Aksi mereka sama dengan aksi mogok beberapa daerah lainnya akibat terus meningkatnya harga kedelai impor sebagai bahan baku.

Pantauan Kompas.com, hampir semua pabrik di Kecamatan Indihiang tidak berproduksi sejak hari ini. Mereka melakukan aksi mogok sebagai bentuk protes karena terus mahalnya harga kedelai.

Padahal, hari sebelumnya di daerah ini masih terlihat aktivitas pembuatan tempe dan tahu. Daerah ini pun merupakan salah satu daerah produsen tahu terbesar yang ada di Kota Tasikmalaya.

Menurut Jajang (45), seorang produsen tahu di Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, aksi mogok berproduksi ini sebagai bentuk kekecewaan para produsen tahu dan tempe kepada pemerintah.

"Kami bingung menjual tahu dan tempenya bagaimana? Soalnya harga kedelai terus mahal, dan kami tidak bisa menaikan harga. Hampir sebulan ini kami membuat tahu dan tempe dengan ukuran diperkecil. Kalau terus-terusan seperti ini kami pun terancam gulung tikar alias bangkrut," jelas Jajang di pabriknya, Senin siang.

Sementara itu, tahu dan tempe di beberapa pasar di Tasikmalaya mulai langka. Seperti di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, sampai sore ini tak ada satu pun pedagang tahu dan tempe yang menjajakan dagangannya. Padahal, kemarin masih ada yang menjual tempe dan tahu di pasar induk Kota Tasikmalaya, ini.

"Saya sudah diberitahu dari kemarin kalau mulai hari ini pabrik tahu akan pada tutup. Jadi kami menyetok membeli tahu kemarin. Soalnya kalau sekarang sejak tadi pagi sudah tidak ada yang dagang tahu dan tempe," kata Nining (54), salah seorang penjual gorengan yang setiap hari membeli tahu dan tempe saat ditemui di Pasar Cikurubuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com