Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipantau Tim dari Pusat, Pilkada Garut Dinilai Istimewa

Kompas.com - 07/09/2013, 23:27 WIB
Kontributor Garut, Syahrul Munir

Penulis

GARUT, KOMPAS.com - Pemungutan suara pemilihan Bupati Garut, Minggu (8/9/2013) dinilai istimewa, karena mendapat "perlakuan" khusus dari pemerintah pusat.

Perlakuan khusus itu adalah hadirnya tim dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) dan KPU Pusat untuk memantau pemilihan orang nomor satu di Garut itu.

"Pemungutan suara dipantau langsung tim dari Depkumham. Selain itu dijadwalkan besok juga ada (pemantau) dari Pemprov Jabar, KPU Jabar dan KPU Pusat," kata Ketua KPUD Garut Aja Rowikarim, Sabtu (7/9/2013) malam.

Hal yang menarik dari Pemilukada Garut, lanjut Aja, salah satunya adalah jumlah calon yang jauh di atas rata-rata pilkada kabupaten/kota di Indonesia.

"Saya akui kompleksitas (masalah) yang kami hadapi di sini karena semangat orang yang mencalonkan melebihi normal. Ada 10 pasang calon ditetapkan dari 27 pasang bakal calon yang mendaftar," ujarnya.

Sementara itu, sepekan lalu ketua Komite Pemantau Korupsi Nasional (KONSTAN) Imam Hermanto mengatakan, tradisi suksesi kepemimpinan Garut yang dijatuhkan di tengah jalan diakui sebagai aib dan harus dihentikan.

"Sangat memalukan, kita dalam sepuluh tahun mengalami pergantian bupati sampai empat kali. Ada yang tersangkut korupsi, satu (bupati) lagi karena moralitasnya dipertanyakan. Untuk itu kita harus memilih calon yang benar," kata Imam yang juga tokoh masyarakat Garut ini.

Seperti telah diberitakan, pemilukada Garut yang akan digelar Minggu (8/9/2013) diikuti 10 pasang calon. Empat pasangan datang dari jalur independen, dan dua calon wakil Bupati datang dari kalangan artis, yakni Dedy Dores dan Aan Kusmaradian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com