Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Wisata Sungai Suci Ambrol Dihantam Abrasi

Kompas.com - 07/09/2013, 14:41 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Puluhan "Warung Pojok", di kawasan wisata Sungai Suci, Desa Pasar Pedati, Sungai Suci, Kabupaten Benteng, Provinsi Bengkulu, nyaris ambrol dihantam ombak. Abrasi parah terus terjadi sejak sepuluh tahun terakhir di daerah ini.

Maida Taufani, salah satu pemilik "warung pojok" mengaku, ia adalah orang yang pertama kali tinggal dan memiliki tanah di kawasan itu berukur 200 meter x 50 meter pada tahun 1987, namun kini tanah tersebut telah menyusut menjadi berukuran 25 meter x 80 meter.

"Jika diukur dari pinggir pantai mengarah ke laut maka panjangnya 50 meter tanah saya hilang ditelan laut sejak tahun 1987, ini akan terus mengancam pemukiman dan jalan umum milik pemerintah, akan ikut hilang," kata Maida Taufani, Sabtu (7/9/2013).

Beberapa kali warga setempat melakukan upaya penanaman pohon ketapang, untuk mencegah laju abrasi, namun selalu gagal diempas ombak.

Maida juga mencemaskan bila abrasi terus terjadi maka puluhan usaha "Warung Pojok" milik warga akan ambrol dihantam abrasi.

Pemerintah Kabupaten Benteng pernah memasang beronjong sepanjang 50 meter namun hingga kini kawat penahan tersebut tidak terlihat kembali karena telah disapu ombak.

Maida hanya berharap pemerintah dapat membuat pemecah gelombang dari batu gajah. Pemecah gelombang tersebut menurut dia dapat disesuaikan nilainya dengan keindahan karena lokasi tersebut juga merupakan obyek wisata masyarakat dan para pemuda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com