Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Speedboat" Hancur Dihantam Ombak, Lima Tewas, Tiga Hilang di Nias

Kompas.com - 07/09/2013, 12:23 WIB
Kontributor Nias, Hendrik Yanto Halawa

Penulis


NIAS, KOMPAS.com — Perahu rombongan aparat Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Nias Selatan dihantam ombak besar di tengah pelayaran menuju Pulau Sibaranun dan Pulau Sipika, Jumat siang kemarin. Akibatnya lima orang tewas.

Berdasarkan data yang dihimpun hingga Sabtu (7/9/2013), rombongan tersebut tengah dalam perjalanan untuk melakukan verifikasi kabupaten dan kota terbaik di Provinsi Sumatera Utara.

Mereka menumpangi KMP Semeuleu dari Teluk Dalam menuju Pulau Tello. Selepas Pulau Tello itulah kecelakaan terjadi. 

Arotema Telaumbanua, Kepala SAR Nias yang dihubungi melalui sambungan telepon, membenarkan kabar itu. Dia pun menjelaskan, kapal speedboat yang digunakan saat kecelakaan hancur dan tenggelam.

Sementara itu, korban tewas semuanya diangkut menggunakan helikopter milik SAR Medan. Dia mengatakan, tiga korban tewas akan dibawa ke Medan, sedangkan dua lainnya adalah warga Teluk Dalam dan dibawa menggunakan KPP Tello.

Arotema mengaku bahwa tim SAR masih mengalami kesulitan untuk menjangkau lokasi kecelakaan akibat cuaca buruk. Upaya yang masih dilakukan adalah melakukan koordinasi dengan Pos Angkatan Laut dan Polair Nias Selatan.

Korban tewas:
1. Bahrain lubis (PNS Medan)
2. Syahrun (PNS Medan)
3. Syaidin Purba (PNS Medan)
4. Edison Halawa (PNS Nias Selatan)
5. Arman Telaumbanua (PNS Nias Selatan).

Korban Hilang:
1. Sutrisno (PNS Medan)
2. Zire Manullang (PNS Nias Selatan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan )
3. Azas Bu’ulolo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com