Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang Kerja, Seorang Wartawan di Manado Dipanah

Kompas.com - 06/09/2013, 20:46 WIB
Kontributor Manado, Ronny Adolof Buol

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Windi Wilandi Walewangko (30), warga Desa Kamangta, Kecamatan Tombulu, Minahasa menderita kesakitan ketika tangan kanannya terkena panah wayer, Jumat (6/9/2013). Kejadian berawal ketika Windi yang berprofesi sebagai wartawan ini pulang dari kantornya, Jumat dini hari. Saat melintas di sekitar SMA Negeri 6, Kelurahan Taas, Manado, tiba-tiba dia merintih kesakitan.

"Waktu itu saya mengendarai motor. Suasana di sekitar situ agak gelap. Ada motor lainnya juga yang berpapasan. Saya kira mereka melempar batu, tetapi sebuah panah wayer menancap di tangan saya," ujar Windi sambil memperlihatkan luka di tangannya ketika ditemui saat membuat laporan polisi di Polresta Manado.

Windi mengaku tidak mengetahui persis pelaku yang memanah dirinya. Dia pun tidak menyangka menjadi korban panah wayer. "Saya tidak tahu, dan saya rasa saya tidak bermasalah dengan orang lain, mengapa saya yang harus kena panah itu," keluh Windi.

Panah wayer adalah anak panah berukuran 6 hingga 7 centimeter terbuat dari besi. Anak panah ini ditembakkan dengan cara dilontarkan mirip ketapel. Panah wayer juga sering digunakan dalam tawuran.

Kini polisi sedang menangani laporan tersebut untuk mencari dan menangkap pelaku. Di beberapa lokasi di Manado, rawan panah wayer yang sering digunakan untuk tindak kriminal. Beberapa waktu lalu, seorang pemuda tewas dengan panah wayer menancap di tubuhnya saat berselisih paham dengan sesama rekannya di ruas Jalan Samratulangi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com