Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawan dan Aktivis Tersangka Kerusuhan Probolinggo

Kompas.com - 06/09/2013, 13:26 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Sampai hari ini, Jumat (6/9/2013), kepolisian sudah menahan enam tersangka kerusuhan Pemilihan Wali Kota Probolinggo. Mereka berasal dari berbagai latar belakang profesi. Bahkan ada yang berprofesi sebagai wartawan mingguan dan aktivis lembaga swadaya masyarakat.

Wartawan yang dimaksud, kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Polisi Awi Setiyono, dari media mingguan Lacak, dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Lacak Probolinggo. ''Selain itu juga ada salah satu tim sukses dari salah satu pasangan calon,'' katanya, Jumat (6/9/2013).

Wartawan mingguan itu berinisial SDO (34) yang merupakan kuasa hukum tim pemenangan pasangan calon Zulkifli Chalik- Maksum Subani, KCG (47), warga Kalisalam, Dragu; dan PEK bin Sparmat (43), warga Kanigoro.

PEK merupakan Wakil Ketua LBH Lacak Probolinggo. ''Ketiga orang tersebut berperan sebagai penghasut massa saat kerusuhan berlangsung,'' ujarnya.

Selain tiga tersangka itu, polisi juga mengamankan BF (25), warga Kebonsari, Mayangan, Marzuki (26), warga Sumber Bulu, Tegalsari Dan yang terakhir adalah SAG (40), warga Jerebeng Kulon, Kedupok. Dia juga bekerja di LBH Lacak Probolinggo.

Berdasarkan keterangan dari keenam tersangka, masih ada lagi sejumlah nama yang terlibat, dan masih dalam pengejaran polisi.

Kerusuhan Pilwali Probolinggo terjadi akibat ketidakpuasan salah satu pendukung pasangan calon saat penghitungan suara di kelurahan Mayangan. Saat itu mereka melihat kotak suara yang tidak disegel. Massa yang menuntut pemilihan ulang berulah anarkistis. Sejumlah mobil milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan polisi dibakar, serta gedung Kelurahan Mayangan dirusak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com