Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk, Kapal Tradisional Dilarang Berlayar

Kompas.com - 05/09/2013, 12:27 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com - Sejumlah kapal tradisional dan kapal feri yang berlabuh di Pelabuhan Slamet Riyadi Ambon, hingga kini masih dilarang berlayar oleh otoritas pelabuhan setempat menyusul adanya cuaca buruk dan tinggi gelombang di perairan Maluku.

Pantauan Kompas.com di kawasan Pelabuhan Slamet Riyadi Ambon, Kamis (5/9/2013) sejumlah kapal tradisinal dan kapal feri hingga kini masih tertahan di pelabuhan tersebut. Umumnya, kapal yang dilarang berlayar memiliki kapasitas 30 di bawah 7 gross ton (GT).

Komandan Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Pelabuhan Slamet Riyadi Ambon, Yongki Malaiholo, Kamis (5/9/2013) mengatakan, pihaknya terpaksa melarang berlayar kapal-kapal yang berlabuh di Pelabuhan Slamaet Riyadi lantaran kondisi cuaca laut yang sangat buruk.

“Cuaca laut sangat buruk saat ini, belum lagi tinggi gelombang dan angin kencang. Ini sangat membahayakan keselamatan penumpang,” kata Yongki.

Dia mengungkapkan, larangan berlayar ini diberlakukan, menyusul peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Ambon.

“Kita tidak dapat memaksakan keadaan seperti ini. Ada peringatan dari BMKG, kalau tinggi gelombang di perairan Maluku mencapai tiga meter dan peringatan ini masih berlaku hingga saat ini,” ujarnya.

Dia menjelaskan, pihaknya baru akan mengeluarkan izin berlayar bagi kapal-kapal tradisional jika cuaca laut benar-benar normal kembali. Demi keselamatan berlayar, dia pun meminta kepada nahkoda dan pemilik kapal agar dapat mematuhi larangan tersebut.

“Kami juga meminta pengertian dari calon penumpang agar dapat bersabar hingga cuaca benar-benar normal kembali,” ajaknya.

Larangan yang sama juga dikeluarkan Administrator Pelabuhan Ambon menyusul adanya peringatan cuaca buruk dan tinggi gelombang di perairan Maluku oleh BMKG stasiun Ambon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com