Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polres Mimika Gerebek Gudang Penyulingan Miras

Kompas.com - 05/09/2013, 07:33 WIB
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono

Penulis

TIMIKA, KOMPAS.com — Aparat kepolisian menggerebek sebuah gudang tempat penyulingan minuman keras tradisional jenis sopi di daerah irigasi, Jalan Hasanuddin, Kampung Inauga, Kota TImika, Rabu (4/9/2013) sore. Polisi mendapati gudang dengan tiga kompor dan instalasi pipa untuk menyuling saguer (air sadapan pohon enau) menjadi sopi.

Informasi yang dihimpun Kompas.com, penggerebekan berawal ketika seorang anggota polisi mencegat seorang pemuda yang membawa 8 jeriken di dekat gudang tersebut. Ketika diperiksa, pemuda yang diketahui bernama Krisdianto tersebut mengaku membawa sopi yang dipesan tetangganya bernama Novi di Jalan Bhayangkara, Kelurahan Koperapoka, Kota Timika.

Dari keterangan Krisdianto, aparat kepolisian kemudian mendatangi sebuah rumah yang terletak di daerah irigasi, Jalan Hasanuddin. Dalam penggerebekan ini, Aris Kasim, pemilik rumah, mencoba untuk mengelabui aparat. Awalnya ia hanya mengaku sebagai penjual sopi yang dibeli di Pelabuhan Pomako.

Karena tak puas dengan keterangan Aris, aparat Polsek Mimika Baru bersama Satuan Intelkam Polres Mimika kemudian memeriksa bangunan yang terletak di samping dan belakang rumah Aris. Bangunan gudang itu tergembok, tetapi menguarkan bau menyengat sehingga mengundang kecurigaan polisi. “Gudang ini isinya hanya gypsum Pak karena pekerjaan saya mencetak bingkai kusen,” kilah Aris kepada Briptu Basuki, salah satu polisi yang memeriksa gudang itu.

Semula mengelak

Seorang polisi tetap memeriksa gudang itu dengan cara memanjat dinding. Dari foto yang dia ambil, terdapat instalasi pipa bambu dan banyak jeriken di dalam gudang itu. Setelah disodori foto itu, barulah Aris mau menyerahkan kunci gudang. Saat gudang dibuka, 3 kompor di sana masih menyala dan hasil sulingan masih mengalir ke dalam 3 jeriken.

Barulah Aris mengaku bahwa gudang penyulingan yang berada 2 meter di belakang rumahnya adalah milik La Sampalu (43), temannya. Sebulan lalu, kata dia, La Sampalu mudik ke Buton, Sulawesi Tenggara. Pembuatan sopi lalu dilanjutkan Setia Ba'du, istri Aris.

"Saya tidak bisa mencegah istri saya karena impitan ekonomi, anak-anak harus sekolah. Kami sering bertengkar masalah ini,” ungkap Aris. Dalam sehari gudang penyulingan ini bisa menghasilkan 25 liter sopi murni dan untuk memperbanyak, Aris mengaku sering mencampur sopi dengan air putih. Ia mengaku gudang pembuatan sopi ini dibangun La Sampalu pada Maret lalu.

Dipimpin Kepala Kepolisian Sektor Mimika Baru, AKP Muhammad Nurbakti kemudian dilakukan olah tempat kejadian perkara. Meski mengaku bukan sebagai pemilik gudang, Aris sangat fasih menjelaskan proses pembuatan sopi dan mengaku mendapatkan saguer di Pomako.

Setelah olah tempat kejadian perkara, polisi menyita 10 jeriken ukuran 25 liter yang berisi saguer beserta 10 jeriken ukuran 5 liter sopi siap jual sebagai barang bukti. Aris Kasim beserta istrinya Setia Ba’du dan Krisdianto kemudian digelandang ke Mapolsek Mimika Baru untuk dimintai keterangan.

Menurut Muhammad Nurbakti, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini dan pelaku akan dijerat dengan Undang-Undang Pangan dengan ancaman kurungan minimal 1,5 tahun. “Kami akan menggunakan Undang-Undang Pangan yang mengatur tentang kadar karena ini sangat berbahaya. Kasus-kasus seperti ini banyak dan kami sudah proses. Sementara kami masih dalami,” jelas Nurbakti. Dia menambahkan, kepolisian sangat serius memerangi peredaran minuman keras karena sebagian besar kasus kriminal di Kota Timika berawal dari orang mabuk.

Sopi merupakan minuman keras tradisional asal Maluku dengan kadar alkohol di atas 60 persen, hasil penyulingan saguer. Umumnya sopi didatangkan dari Maluku, tetapi belakangan banyak warga Timika berusaha membuat sendiri karena tergiur keuntungan besar. Tingginya permintaan sopi terlihat ketika penggerebekan berlangsung pun masih ada calon pembeli yang mendatangi gudang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com