Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Rusuh Suporter, Massa Bakar Motor Pelat Solo di Jogja

Kompas.com - 04/09/2013, 23:21 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Setelah tersiar kabar terjadi kerusuhan di stadion Manahan, Solo saat laga Persis Solo menjamu PSS Sleman, Rabu (4/8/2013) sekitar pukul 18.50 WIB, ratusan orang yang diduga pendukung PSS Sleman melakukan sweeping di jalan Solo-Jogja tepatnya di Dusun Koplak, Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten. Dalam aksi sweeping itu, massa membakar satu motor berpelat nomor AD (Solo).

Giono (57), warga Dusun Koplak, Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten memaparkan, peristiwa pembakaran berawal sekitar pukul 18.50 WIB. Saat itu, ada ratusan orang berhenti di sebelah Timur Tugu depan candi Prambanan. Di waktu bersamaan, seorang pengendara sepeda motor melintas di jalur lambat Solo-Jogja. Melihat motor yang melintas berpelat nomor AD, massa lantas mengejar dan meminta pengendara sepeda motor tersebut berhenti.

"Tadi, yang naik motor pelat AD itu distop, terus dipukuli," terang Giono (57), warga Dusun Koplak, Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten saat ditemui di lokasi kejadian, Rabu (4/9/2013) malam.

Meski sempat dipukul, beruntung, pengendara tersebut dapat melarikan diri. Namun nahas, motor yang dikendarai menjadi bulan-bulanan massa dan dibakar di jalur lambat arah Solo-Jogja. "Sebagian suporter lari mengejar, yang lainnya membakar motor," jelas Giono.

Sementara itu, saksi mata lainnya, Kentun (55) mengungkapkan, pemilik motor yang dibakar mengenakan kaos Pasoepati. Korban diselamatkan oleh beberapa warga yang saat itu kebetulan sedang berada di lokasi. Hanya memang, motor korban tidak bisa diselamatkan.

"Ada beberapa warga yang langsung menarik korban dan disembunyikan ke dalam kampung," katanya.

Melihat keadaan semakin mencekam, polisi bersama warga yang tinggal di perbatasan Sleman-Klaten bersama-sama mengarahkan setiap pengendara berpelat AD yang akan melintas ke perbatasan untuk berbalik arah. Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, petugas kepolisian baik dari Sleman maupun Klaten berjaga di daerah perbatasan. Sampai berita ini diturunkan keadaan di perbatasan Sleman-Klaten tepatnya di depan candi Prambanan sudah kembali normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com