Pembantu Dekan 3, Mukti memaparkan, dari hasil visum, dugaan penyebab kematian mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Arsitektur Angkatan 2013 itu menyebutkan, setelah dilakukan rontgen (sinar x) terlihat ada pembengkakan jantung 65,3 persen. Selain itu, luka pada pelipis dan mulut adalah luka pola jatuh saat terjadi serangan jantung. Dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
"Pemaparan dokter Forensik tersebut disaksikan oleh 6 orang pihak keluarga almarhum yang berdomisili di Makassar," jelas Mukti.
Mahasiswa asal Tual, Maluku Tenggara ini meninggal setelah terjatuh dan tersungkur di depan kantor Fakultas Teknik. Saat terjatuh, Fajar kejang-kejang. Dosen, mahasiswa dan karyawan yg melihat kejadian tersebut langsung melarikan Fajar ke RS Ibnu Sina yang berjarak 100 m dari gedung Fakultas Teknik, namun nyawa mahasiswa ini tidak tertolong.
Kendati keluarga korban telah menerima dengan ikhlas atas kepergian anak pertama dari dua bersaudara pasangan Misna dan Erhammi Banjar, namun pihak kampus berinisiatif membawa jenazah korban ke RS Bhayangakara Makassar, untuk dilakukan visum, guna menghindari fitnah dan praduga orang lain yang tidak paham permasalahannya. Sekaligus untuk meluruskan dan mengantisipasi isu-isu yg berkembang di tengah masyarakat.
"Pihak UMI perlu menjelaskan bahwa sejak tahun 2000, di UMI tdk ada lagi model penyambutan mahasiswa atau ospek. Sebagai penggantinya ospek sejak tahun 2000 adalah Pesantren Kilat yang dilakukan selama 3 hari 2 malam di Pesantren Mahasiswa Darul Mukhlisin Padang Lampe Pangkep," tambah Asisten Wakil Rektor 3, Zakir Sabara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.