Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewa Vonis Bupati Kolaka, Massa Segel PN Kolaka

Kompas.com - 04/09/2013, 15:24 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Massa pendukung Bupati Kolaka Sulawesi Tenggara Buhari Matta yang berdemonstrasi di kantor Pengadilan Negeri Kolaka menyegel kantor tersebut, Rabu (4/9/2013).

Penyegelan ini adalah buntut dari vonis hukuman penjara 4 tahun 6 bulan kepada Bupati Kolaka, Buhari Matta oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Kendari.

“Ini adalah kekecewaan kami terhadap proses hukum yang ada di Indonesia. Ini keadilan sudah mati. Makanya kami segel kantor ini sebagai aksi protes yang keras kepada pemerintah pusat. Kenapa tersangka lain yaitu Atto dibebaskan dari segala hukuman sementara Pak Buhari divonis bersalah. Tidak ada alasan kantor ini harus kami segel,” teriak salah satu pendemo.

Poster yang bertuliskan kantor ini disegel yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh pendemo, ditempel di jendela dan dinding kantor tersebut. Bahkan, selogan bebaskan Buhari Matta lengkap dengan foto juga menghiasi gedung PN Kolaka.

“Kami ini masyarakat biasa dan diperhadapkan dengan proses hukum seperti itu. Seorang bupati saja bisa dibuat seperti itu apalagi masyarakat kecil. Kami kecam proses hukum di Indonesia,” ungkap salah satu pendemo lainnya,

Bahkan, mosi tidak percaya terhadap proses hukum mereka tuangkan dalam bentangan spanduk putih sepanjang lima meter di dinding gedung tersebut. Dalam spanduk itu sedikitnya 500 tanda tangan masyarakat Kolaka yang saat ini sudah tidak percaya lagi dengan proses hukum di Indonesia.

Menurut koordinator aksi, Anggi, kain kecaman itu akan dikirim kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai bentuk protes. “Ini betul-betul rusak hukum kita di Indonesia,” teriaknya.

Seperti yang diberitakan Buhari Matta dan manager PT. Kolaka Mining Internasional Atto Sakmiwata Sampetoding ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi ore kadar rendah yang merugikan negara miliaran rupiah.

Namun dalam putusan siding, bos PT. KMI divonis bebas dan Buhari Matta dikenahan hukuman penjara 4 tahun 6 bulan. Hal inilah yang membuat pendukung Buhari melontarkan protes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com